BUS SEKOLAH - Seorang petugas tengah membersihkan bus sekolah di Terminal Ubung, Denpasar. Transportasi untuk para siswa ini belum mampu menjangkau semua sekolah yang ada di Kota Denpasar. (BP/eka adhiyasa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemkot Denpasar baru memiliki 13 unit armada bus sekolah. Jumlah itu belum ideal dibandingkan luas kawasan dan jumlah siswa SD-SMP. Karena itu, hingga kini belum semua siswa yang terjangkau dengan layanan bus sekolah yang ada. Saat ini, bus sekolah baru melayani kawasan Denpasar Timur, perbatasan Denpasar Selatan bagian timur, Denpasar Utara dan Denpasar Barat bagian utara.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi, Kamis (13/7) mengatakan, armada bus sekolah saat ini ada 13 unit, di antaranya bus sedang dengan kapasitas maksimal 35 siswa sebanyak 4 unit dan bus kecil kapasitas maksimal 25 siswa ada 9 unit.

Baca juga:  Dianiaya Pacar Asal Prancis, Korban Minta Perlindungan Polisi

Seluruh armada dipastikan beroperasi karena semakin banyak siswa yang harus dilayani untuk antar jemput. “Dalam sehari kami bisa antar jemput 900-1.042 siswa. Jumlah itu total pengantaran dan penjemputan, baik mau sekolah dan sepulang sekolah. Satu bus sekolah yang kami miliki minimal berjalan 2 kali putaran dengan kondisi jarak yang cukup jauh dan 5 kali putaran untuk jarak biasa,” ungkapnya.

Menurut Sriawan, tahun ajaran 2022/2023, pihaknya melayani sekitar 700 siswa baik siswa SD dan SMP. Mereka dilakukan antar jemput zona sekolah masing-masing. “Antar jemput sekarang menggunakan zona. Contoh kalau ke SMPN 14 Denpasar penjemputan dijadikan satu dengan sekolah-sekolah yang ada disekitarnya. Begitu juga jalur-jalur lainnya, itu dilakukan untuk mengefektifkan pengantaran dan penjemputan,” jelasnya.

Baca juga:  Izin Pembukaan Toko Modern di Desa Bondalem Dipertanyakan

Mantan Kabid Dalops Dishub Kota Denpasar ini menambahkan, dari satu jalur itu ada beberapa yang tidak bisa dilayani. Mereka sebelumnya masuk dalam daftar antre. Siswa yang tidak bisa dilayani karena kekurangan armada sehingga mereka bisa diantar orang tua ke sekolah.

Di tahun ajaran 2023/2024 ini, banyak siswa yang sudah tamat SMP dan masuk ke jenjang SMA yang dipastikan membuat kuota antar jemput berkurang. Saat ini, pihaknya sudah membuka kembali pendaftaran layanan bus sekolah. Bahkan, sampai saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Baca juga:  Inkai Bali Kantongi Empat Emas di Kejurnas

Data dari tanggal 10 Juli 2023, daftar antre yang sudah diterima sebanyak 93 siswa. “Ini belum keseluruhan. Karena masa sosialisasi pembukaan pendaftaran masih berlangsung. Kemungkinan Selasa depan baru ada data sepenuhnya. Sekarang masih proses, kemungkinan lebih banyak lagi karena tahun sebelumnya antrean mencapai 200-300 siswa,” tandasnya. (Asmara Putera/Balipost)

 

BAGIKAN