Seniman menampilkan tarian di Kalangan Angsoka, Jumat (14/7). (BP/wulan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rekasadana Genggong Gaya Batuan ditampilkan pada Jumat (14/7) di Kalangan Angsoka, Art Center, Denpasar. I Nyoman Suwida selaku Penggagas dan Ketua Sanggar Genggong Kutus mengatakan genggong merupakan instrumen tua sebelum adanya peradaban metal. Genggong terbuat dari pelepah enau dan bambu.

Ia menjelaskan dengan perkembangan gambelan Bali, Genggong dipadukan dengan barungan. Yakni ada instrumennya, kendang, bahkan ditambahkan undir. Pria asal Batuan Sukawati itu juga memaparkan perbedaan Genggong gaya Batuan dengan daerah yang lain adalah dominasi permainannyaa dengan mekotekan.

Baca juga:  Belasan Perwakilan Badung Adu Kemampuan di Lomba Melukis Wayang Kamasan

Dalam penampilan di Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini, pihaknya menampilkan sejumlah tarian yang diiringi Genggong. Rinciannya Tari Sisia yang ditampilkan 4 orang (Tari Pembukaan), Tari Bebek Putih Jambul 8 orang, Tari Petang Bulan 8 orang , Tabuh Kreasi Baru 30 orang, Tari Onang Ocing 1 orang (Tarian Menangkap Capung), dan Drama Tari Godogan 10 orang. “Drama tari Godogan dan Tari Onang Ocing sendiri merupakan Tarian Khas Desa Batuan,” ungkapnya.

Baca juga:  Hadiri Rekasedana Sendratari, Menteri PUPR Kagumi Kebudayaan Bali 

Ia mengatakan pihaknya tetap mengikuti tema besar dari PKB dengan menampilkan Tabuh Kreasi dengan judul “Ampuhan” yang memiliki arti Ombak Gelombang.

Pementasan Genggong ini merupakan yang pertama kali di PKB untuk Sanggar Tabuh Genggong Kutus.
(Wulan/balipost)

BAGIKAN