BPBD Buleleng Suplai Air di di Banjar Dinas Sila Gading, Desa Sambirenteng. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – BPBD Kabupaten Buleleng sejak dua hari belakangan ini mengirim sedikitnya 15 ribu liter suplai air bersih ke Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula Buleleng. Hal tersebut lantaran pompa spam yang berfungsi menampung air mengalami kerusakan.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan suplai air ke Desa Sambirenteng tersebut lantaran adanya permohonan dari pihak Desa Sambirenteng. Menurut Ariadi, suplai air bersih difokuskan pada 136 Kepala Keluarga yang ada di Banjar Dinas Sila Gading, Desa Sambirenteng.

Baca juga:  Mulai Musim Hujan, BPBD Himbau Antisipasi Potensi Bencana Alam

“Kita sudah kirim suplai air bersih sejak dua hari yang lalu. Sampai hari ini masih kita lakukan pengiriman, dikarenakan pompa yang ada masih dalam perbaikan,” ungkapnya.

Bahkan dalam sehari, BPBD Buleleng mengirimkan bantuan suplai air mencapai 15 ribu liter khusus untuk Banjar Dinas Sila Gading, Desa Sambirenteng. Droping air ini pun dilakukan secara berkala sejak pagi hingga sore oleh petugas.

Baca juga:  Tim Yustisi Jaring 12 Pelanggar

“Per-hari kita droping air 3 sampai 4 tangki,kurang lebih sekitar 15 ribu liter sampai 20 ribu liter untuk membantu masyarakat disana,” tandasnya.

Sementara ditanya terkait potensi kekeringan di Buleleng, Pihaknya mengungkapkan hingga saat ini belum ada permintaan dari pihak desa untuk permohonan droping air bersih. Hanya saja BPBD menyiagakan tim bilamana ada yang membutuhkan suplai air.

“Untuk wilayah yang lain hingga saat ini belum ada permintaan droping air. Bilamana jika ada kita sudah menyiapkan tim untuk melakukan suplai air,” terangnya.

Baca juga:  Perayaan Hari Besar Keagamaan, Kesadaran Kolektif Taat Prokes Kuncinya

BPBD Buleleng pun sejauh ini sudah memetakan potensi rawan kekeringan di wilayah Buleleng. Ada sebanyak 28 desa yang masuk dalam daftar rawan kekeringan. BPBD Buleleng pun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menampung air dan menghemat penggunaan air di musim kemarau tahun ini. (Nyoman Yudha/Balipost)

BAGIKAN