DENPASAR, BALIPOST.com – Layanan parkir di sejumlah pasar tradisional di Denpasar terus diperbaiki. Kini, terbaru Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar mulai melakukan ujicoba sistem parkir taping di Pasar Badung.
Saat ujicoba ini pihak Perumda Pasar baru melakukan di satu pasar, namun nantinya diharapkan semua pasar yang sudah menerapkan parkir digital akan menggunakan sistem ini.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, Minggu (16/7). Dikatakan, ujicoba ini juga menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat serta pedagang. Bahkan, pihaknya sudah memberikan sekitar 200 unit kartu yang bisa digunakan untuk parkir taping ini. “Polanya sama seperti kita masuk jalan tol, lebih cepat dan mudah,” katanya.
Dikatakan, kondisi pasar di Kota Denpasar pada pagi hari khususnya di Pasar Badung kerap mengalami antrean hingga bejubel saat masuk ke area. Karena untuk mengambil karcis parkir perlu waktu cukup lama, sehingga ketika pengunjung ramai, akan terjadi antrean. Apalagi, bila pedagang dan pengunjung pasar yang datang sekalian.
Sekarang dengan menggunakan sistem taping ini, pengunjung bisa memperpendek waktunya di pintu parkir. Sementara di pintu keluar juga tidak perlu lagi ngantre.
Sebelummya, ketika menggunakan karcis, saat pengunjung ke luar area parkir juga banyak yang tidak nyetor karcis, sehingga dinilai rawan terjadi penyimpangan. “Saat menggunakan karcis, banyak kekurangan yang muncul, sehingga kami coba sistem baru ini yang lebih efektif,” ujar mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini.
Menurut Gus Kowi sapaannya, melihat hal itu pihaknya kini mulai ujicoban sistem seperti di jalan tol. Dimana, setiap pengunjung yang masuk nantinya menggunakan sistem parkir taping. Pengunjung tinggal membawa kartu berisikan saldo parkir, mereka yang akan masuk tinggal menempelkan kartu. “Kartu yang bisa digunakan yakni keluaran bank pemerintah dan BPD,” ujarnya.
Dikatakan, saat ke luar pasar pengunjung juga wajib taping lagi sekali. Namun, untuk pembayarannya cukup hanya sekali. Hal itu juga sudah diterapkan kepada pedagang yang dibantu Bank BPD Bali. Sebanyak 200 pedagang sudah memegang kartu tersebut sebagai percontohan.
Kartu yang dipegang pedagang sudah langsung diisi saldo. Sehingga, mereka tinggal menggunakan. “Sudah ada 200 pedagang yang memiliki kartu itu. Jadi, sekarang tinggal ujicoba dulu ke masyarakat. Selain transaksi aman, kendaraan mereka juga aman. Tidak lagi mereka bisa leluasa ke luar masuk tanpa karcis. Jadi, pengunjung juga parkir tidak perlu khawatir kehilangan kendaraan mereka,” jelasnya.
Untuk kedepannya pihaknya juga akan menyiapkan counter untuk mengisi saldo bagi masyarakat yang kekurangan saldo atau untuk membeli kartu taping. (Asmara Putera/Balipost)