Suasana puncak karya atma wedana yang ditandai dengan mapurwa daksina puspa, Senin (17/7). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sesuai dengan program kerja Banjar Adat Bun, Denpasar yang telah menetapkan upacara Atma Wedana digelar setiap empat tahun sekali. Program tersebut kini dilaksanakan dengan kegiatan Atma Wedana dan juga metatah massal.

Pada Senin (17/7) digelar puncak Atma Wedana yang ditandai dengan upacara mapurwa daksina. Kelian Adat Banjar Bun, I Gede Anom Prawira Suta, ST., MT., mengatakan karya atma wedana ini diikuti oleh 63 puspa.

Baca juga:  Tari Sanghyang Jaran Banjar Bun, Ada Sejak 1905 Kini Penarinya Generasi Kelima

Mereka merupakan krama Banjar Bun serta beberapa dari banjar lain di sekitarnya. “Program ini juga telah masuk dalam perarem Banjar Adat Bun. Kegiatan ini merupakan yang kali keempat dilakukan,” ujar Anom.

Dikatakan, dalam kegiatan upacara ini, pihaknya tidak memator biaya bagi para peserta. Hanya, mereka yang ikut upacara ini mapunia.

Jadi besarannya tidak ditentukan panitia. “Kami menerapkan istilah mapunia bagi krama yang ikut upacara ini,” katanya.

Baca juga:  Besok, Upacara Atiwa-Tiwa untuk Ibunda Owner BTS

Mengingat, pada dasarnya pelaksaan program ini bertujuan untuk meringankan pelaksanaan yadnya masyarakat, terutama krama Banjar Bun. Hal ini juga untuk menepis kegiatan upacara agama harus dengan biaya besar.

Dengan pola ini, krama akan menjadi senang dalam melaksanakan yadnya. Rangkaian kegiatan ini sudah mulai dilakukan sejak Senin (3/7) dengan upacara matur piuning, dilanjutkan pada Senin (7/7) nyukat genah peyadnyan. Selanjutnya pada Selasa (11/7) digelar negtegang beras serta upakara lainnya, dan pada Rabu (12/7) dilangsungkan upacara matatah masal. Selanjutnya pada Sabtu (15/7) digelar upacara nuwur pakuluh, Minggu (16/7) ngajum dan Senin (17/7) puncak karya serta Selasa (18/7) dilangsungkan pralina puja serta ngayut ke segara Padanggalak. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Dilarang, Penggunaan Sound System di Pawai Pengerupukan
BAGIKAN