Gubernur Bali Wayan Koster. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi menutup Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 (XLV) yang ditandai dengan peluncuran tema PKB ke-46, yaitu “Jana Kerthi: Paramaguna Wikrama”, Harkat Martabat Manusia Unggul, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Minggu (16/7) malam. Penutupan PKB ini dilanjutkan dengan pembukaan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V yang secara resmi dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

Acara penutupan PKB ke-45 dan pembukaan FSBJ V dihadiri langsung oleh Ratu Shri Bhagawan Putra Nata Nawawangsa Pemayun, anggota DPR RI Dapil Bali, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama, Ketua Dekranasda sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, bupati dan wali kota bersama ketua DPRD kabupaten/kota se- Bali, bandesa adat dan perbekel se-Bali, hingga siswa, mahasiswa, seniman, dan budayawan.

Mengawali sambutannya, Gubernur Koster memberikan pantun, “Danau Beratan indah sekali, dibawah kilauan sinar mentari, dengan Pesta Kesenian Bali, tradisi Bali tetap lestari. Pulau Bali penuh anugerah, Kami hidup dalam harmoni, acara hari ini makin meriah, karena Pak Budi hadir di sini”. Gubernur Koster, menegaskan bahwa Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya meliputi adat-istiadat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal, yang telah menjadi aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, mulai dari anak-anak sampai dewasa, terjaga dengan sangat kuat di lembaga desa adat.

Pemerintah provinsi bersama-sama pemerintah kabupaten/kota se- Bali sejak lama memberi perhatian serius untuk melestarikan seni- budaya Bali dengan memberi dukungan kebijakan dan apresiasi terhadap pengembangan seni-budaya. Kekayaan seni-budaya Bali telah mampu mendorong berkembangnya karya seni-budaya tradisi, berikut diikuti dengan berkembangnya karya seni-budaya modern- kontemporer. Oleh karena itulah, diperlukan wahana dan apresiasi untuk menampilkan seni tradisi dan seni modern-kontemporer.

“Kita semua patut bersyukur dan berbahagia, karena Pesta Kesenian Bali yang pertama kali diselenggarakan tahun 1978 dapat diselenggarakan setiap tahun dengan konsisten. Pesta Kesenian Bali menjadi ajang pertemuan insan seni untuk berkreasi, berkolaborasi, dan berdiskusi, serta mampu menampilkan berbagai karya seni tradisi para Seniman yang semakin kreatif dan inovatif, serta didukung penuh oleh seluruh masyarakat Bali. Sejak tahun 2019, penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali terus mengalami pembaruan sebagai implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tandas Gubernur Koster.

Baca juga:  Generasi Milenial Diajak Lestarikan Pertanian "Uyah"

Pembaruan penyelenggaraan PKB, lanjut Gubernur Koster, meliputi karya seni yang konsisten dengan tema, tata kelola yang semakin baik, dan kurasi yang semakin ketat, menjadikan PKB semakin bernas dan berkualitas. Sehingga telah dijadikan sebagai salah satu Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru.

Bahkan sejak 2022, PKB ditambah dua materi baru, yaitu Jantra Tradisi Bali dan Bali World Culture Celebration. PKB juga telah berhasil menjadi media pengembangan perekonomian masyarakat Bali, yaitu Pameran IKM Bali Bangkit.

Selama berlangsungnya PKB ini, telah memberi rezeki kepada para Pelaku IKM/UMKM, dan penggiat kuliner. “Titiang (Saya, red) mendapat laporan bahwa transaksi selama berlangsungnya Pesta Kesenian Bali tahun 2023, untuk produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencapai Rp8 miliar lebih, sedangkan para penggiat kuliner seperti yang menjual blayag, tipat, babi guling dan kuliner lainnya, transaksinya mencapai Rp2 miliar. Jadi total keseluruhan transaksi para Pelaku IKM/UMKM di Pesta Kesenian Bali mencapai Rp10 miliar, tercatat yang jualan kerajinan dari bambu transaksinya sampai Rp20 juta dan yang jualan busana totalnya ada mencapai Rp380 juta,” ungkap Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Pada kesempatan ini, Gubernur Koster memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para seniman, budayawan, sanggar, dan kelompok seni, serta semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan PKB ke-45 Tahun 2023. “Sungguh nikmat Kopi Kintamani, untuk diminum di sore hari. Kami bangga Bapak Menteri hadir di sini, untuk membuka Festival Seni Bali Jani,” tutup Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini dengan pantun.

Baca juga:  Dipicu Adenovirus, Waspada Jika Mata Kuning dan Lemas

Gubernur Koster yang didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama, dan Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha menyerahkan penghargaan Adi Sewaka Nugraha berupa piagam dan uang tunai masing-masing senilai Rp50 juta kepada para insan yang mengabdikan diri dengan tulus pada jagat seni dan memuliakan harmoni peradaban.

Penghargaan tersebut diberikan kepada I Wayan Darya sebagai Seniman Karawitan Komposer, Bagus Suteja Yasa sebagai Seniman Tari, I Wayan Gama Astawa sebagai Seniman Karawitan Komposer, A.A Gde Rai Remawa sebagai Seniman Undagi, Alm. I Ketut Sentosa sebagai Seniman Pelukis Kaca, I Made Sukadana sebagai Seniman Pedalangan, I Wayan Batuantara sebagai Seniman Tari Topeng, I Putu Purnawan sebagai Seniman Tari, I Komang Parwata sebagai Seniman Tari, dan Ni Wayan Sirat sebagai Seniman Drama Gong.

Gubernur Koster juga menyerahkan Sertifikat Parama Patram Budaya (Kategori Unggul) Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga Seni Tahun 2023 kepada 91 Sekaa/Sanggar/Komunitas/Yayasan Seni yang secara simbolis diberikan kepada Komunitas Seni Gita Sundaram dari Kabupaten Badung, Sekaa Usana Budaya Legong Andir Tista dari Kabupaten Tabanan, Sanggar Seni Tari dan Tabuh Wimala Kerthi dari Kabupaten Klungkung, Sekaa Gong Yama Sari dari Kabupaten Gianyar, Sekaa Gong Panca Suara dari Kabupaten Jembrana, Sanggar Seni Rarekual dari Kabupaten Buleleng, Sanggar Ghana Swara Puri Agung Susut dari Kabupaten Bangli, Sanggar Seni Wedanta dari Kabupaten Karangasem, dan Sanggar Teater Agustus dari Kota Denpasar.

Gubernur Koster kemudian menyerahkan penghargaan kepada pemenang Wimbakara (Lomba) Pesta Kesenian Bali XLV Tahun 2023 secara simbolis kepada Juara I, diantaranya yaitu : 1) Pande Made Suyana dari Kabupaten Gianyar sebagai Juara I kategori Kerajinan Cinderamata Gajah Mina; 2) I Made Sudira dari Kota Denpasar meraih Juara I kategori Mesatua Bali; 3) Muhamad Fihir dari Kota Denpasar meraih Juara I kategori Mewarnai; 4) I Wayan Sudana dari Kabupaten Klungkung meraih Juara I kategori Seni Lukis Wayang Klasik Bali; 5) I.B Mahardika dari Kabupaten Klungkung meraih Juara I kategori Ngawi Geguritan; 6) Sekaa Barong Guna Widiya Suara dari Kabupaten Gianyar meraih Juara I kategori Tari Barong Ket; 7) Sanggar Santika Budaya dari Kota Denpasar meraih Juara I kategori Taman Penasar; 8) Sanggar Seni Kembang Bali dari Kabupaten Tabanan meraih Juara I kategori Gender Wayang Anak – Anak; 9) Seka Baleganjur Bala Akusara dari Kabupaten Gianyar meraih Juara I kategori Baleganjur Remaja; 10) Ni Made Dwi Cahyani (Desainer) dari Tim Penggerak PKK Kota Denpasar meraih Juara I kategori Desain dan Peragaan Busana Kerja Adat Bali Berpasangan; 11) IB. Arka Satwika (Desainer) dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem, Juara I kategori Desain dan Peragaan Busana Wisuda Jenjang Pendidikan Tinggi Berpasangan; 12) Andri Purwanto (Desain) dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan meraih Juara I Kategori Desain dan Peragaan Busana Malam Berpasangan; 13) I Komang Wisnu Budi Wijaya dari Kota Denpasar meraih Juara I kategori Menulis Opini Tentang PKB Tahun 2023; 14) Ni Nyoman Ayu Suciartini dari LiputanInspirasi.com meraih Juara I kategori Karya Tulis Berita Kisah untuk Wartawan.

Baca juga:  Terungkap, Ibu Pembuang Orok Bayi Kembar

Selanjutnya Gubernur Koster menyerahkan penghargaan kepada Juara Pacentokan (Lomba) Jantra Tradisi Bali Tahun 2023, yang secara simbolis diberikan kepada : 1) Kota Denpasar sebagai Juara I Olahraga Tradisional Tajog; 2) Kabupaten Badung sebagai Juara I Olahraga Tradisional Deduplak; 3) Kota Denpasar sebagai Juara I Olahraga Tradisional Terompah Panjang; 4) Kelompok Bucu Kauh sebagai Juara I Apresiasi Budaya Tradisi Membuat Miniatur Jukung Tradisional Bali; 5) Kelompok Bayu Segara sebagai Juara I Apresiasi Budaya Tradisi Pembuatan Kuliner Berbahan Hasil Laut; dan 6) Kabupaten Badung sebagai Juara I Olahraga Tradisional Hadang. (kmb/balipost)

BAGIKAN