Suasana Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Festival Seni Bali Jani, Ajang Unjuk Gigi Seniman Muda” di Warung Bali Coffee 63 A Denpasar, Selasa (18/7). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah sebulan penuh berpesta seni tradisi dalam hajatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV tahun 2023, kini para seniman dan pecinta seni disuguhkan dengan festival seni modern dalam ajang Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V tahun 2023. Langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian Gubernur Bali, Wayan Koster terhadap kesenian di Bali dengan memberikan ruang seluas-luasnya kepada para seniman untuk menampilkan kreativitas seni modern dan kontemporer mereka.

FSBJ V Tahun 2023 yang mengusung tema “Citta Rasmi Segara Kerthi”, Bahari Sumber Inspirasi ini berlangsung selama 2 minggu dari 16 hingga 30 Juli 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali. Selama 2 pekan berbagai sajian seni modern dan kontemporer akan disuguhkan. Festival ini dinilai menjadi wahana bagi seniman muda untuk menampilkan kreativitas kesenian mereka.

Pengamat Seni, Prof. Dr. I Made Bandem, M.A., dalam Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Festival Seni Bali Jani, Ajang Unjuk Gigi Seniman Muda” di Warung Bali Coffee 63 A Denpasar, Selasa (18/7) mengatakan bahwa PKB dan FSBJ landasannya sama, yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan. Dimana, baik pergelaran PKB maupun FSBJ telah berjalan dengan baik berkat dukungan masyarakat dan pemerintah. Apalagi, Bali memiliki kekuatan di bidang kapital budaya.

Baca juga:  Bali Era Baru Fokus ke Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Listibya Provinsi Bali pada tahun 2015, jumlah sekaa/sanggar/galeri/yayasan yang terlibat mendukung kegiatan kebudayaan di Bali sebanyak 10.849 sekaa/sanggar/galeri/yayasan.  Selain itu, pemerintah juga mendukung pendanaan dari berbagai kegiatan kebudayaan di Bali.

Prof. Bandem menilai penyelenggaraan FSBJ merupakan suatu wahana yang diberikan Pemerintah Provinsi Bali kepada para seniman muda untuk bereksplorasi untuk menghasilkan sebuah sajian karya seni modern dan kontemporer yang inovatif. Selain itu, perhelatan FSBJ juga sebagai eksperimentasi bagi seniman untuk mewujudkan sesuatu dengan berbagai improvisasi untuk menghasilkan karya seni yang novelty dan berwibawa yang disenangi oleh masyarakat. Di samping itu, FSBJ juga sebagai ajang kolaborasi para seniman dengan berbagai jenis karya seni. Baik seni tari teater, kerawitan, pedalangan, seni sastra, puisi, bahkan seni rupa menjadi sebuah instalasi atau teater lengkap.

Tim Kurator FSBJ V Tahun 2023, Gus Martin mengungkapkan meskipun baru menginjak tahun ke-5, namun tanda-tanda pergelaran FSBJ yang digagas Ny. Putri Suastini Koster ini akan bersinar sudah tampak jelas. Apalagi, FSBJ ini sangat jelas untuk mewadahi para seniman muda untuk menampilkan karya seni modern dan kontemporer mereka. Sebab, saat ini banyak kreativitas seni modern dan kontemporer diminati oleh kalangan anak muda.

Baca juga:  Jokowi Ajak Cucunya Main Air hingga Terbangkan Layangan di Pantai Nusa Dua

Banyak anak muda Bali, pagi belajar seni tradisi, malamnya belajar musik dan seni kontemporer. Sehingga, penting diberikan ruang untuk mengeksplorasi karya seni modem dan kontemporer mereka. “Sekarang seni itu multimedia, kita tidak bisa memungkiri hal itu, bahwa seni-seni sekarang itu memanfaatkan teknologi digital, multimedia, dan sebagainya. Di FSBJ ini memberi peluang atau ruang seluas-luasnya untuk itu,” ujar Gus Martin.

Dikatakan, FSBJ V Tahun 2023 ini menyajikan 73 mata acara. Meliputi, adilango, utsawa, musik, puisi dan teater, timbang rasa, lomba (meliputi lomba animasi, paduan suara, stand up comedy), drama, aguron-guron, selebrasi Bali Jani, beranda pustaka, pameran kartun, pameran Bali megarupa, pameran Bali Bangkit dan sebagainya. Ada agenda baru pada FSBJ kali ini, yakni diskusi pojok media.

Dari 73 agenda isian FSBJ V Tahun 2023 dapat dijabarkan, mulai Adilango (pergelaran) sebanyak 14 acara (termasuk pembukaan dan penutupan), Utsawa (parade) 26 pertunjukan, 16 open call (dari 27 pengajuan), musik sebanyak 4 pementasan, Puisi & Teater  6, Timbang Rasa (Sarasehan) sebanyak 7 acara. Sedangkan, lomba ada 5 mata lomba. Di antaranya, lomba Animasi, Paduan Suara, Standup Comedy, Puisi, dan Drama. Aguron-guron (Lokakarya) sebanyak 2 kegiatan, Selebrasi Bali Jani 1, penampilan duta kesenian dari  Kalimantan dan NTT. Beranda Pustaka ada 11, di antaranya 8 diskusi, 1 mural, 1 kartun on the spot, dan 1 tayang film.

Baca juga:  Sangat Tepat, Gubernur Koster Sosialisasikan Program Lewat Seni Tradisi

Beberapa pembicara luar Bali juga hadir langsung ke acara, termasuk Prof. Koh (Korea). Penerbit yang terlibat pameran buku sebanyak 50 lebih. Kemudian Diskusi Pojok Media 2 kegiatan, Pameran Bali Bangkit dan Pameran Kartun sebanyak 1 kali,” bebernya.

Ia menambahkan, untuk pameran Bali Megarupa, akan melibatkan 99 seniman. 17 di antaranya seniman luar negeri. Yaitu, dari Korea, Amerika, Belanda, Jepang, Italia, dan India.

Sutradara Lomba Drama Modern “Lautan Bernyanyi” dari Teater Topenk SMAN 2 Denpasar, Ida Ayu Oka Uttari Mahadewi mengaku bangga karena telah diberi ruang untuk menampilkan karya seni berupa lomba drama modern yang ditampilkan tim Teater Topenk dari sekolahnya. Apalagi, lomba yang diikuti dalam FSBJ ini bertaraf nasional.

Berbagai persiapan dan latihan telah dilakukan untuk bisa menampilkan sajian yang terbaik dan berharap bisa meraih juara dalam lomba ini. (Winatha/balipost)

 

BAGIKAN