Warga bergotong royong membersihkan kawasan Air Terjun Tukad Cepung. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Pascalongsor yang menutup akses jalan menuju Air Terjun Tukad Cepung pada Jumat (7/7), hingga kini obyek wisata air terjun yang ada di Banjar Penida Kelod, Desa Tembuku itu belum dibuka. Pihak pengelola menargetkan air terjun itu bisa kembali dikunjungi wisatawan pekan depan.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Air Terjun Tukad Cepung, Ketut Joni Wismaya mengatakan upaya untuk membuka kembali akses jalan yang tertimbun longsor terus dilakukan pihaknya secara bergotong royong. Untuk saat ini penanganan material longsor sudah kelar. Tinggal pembersihan sedikit lagi. “Kira-kira lagi seminggu, air terjun Tukad Cepung sudah bisa dibuka kembali untuk wisatawan,” kata Joni Rabu (19/7).

Baca juga:  Siswa SLB di Bangli Kreasikan Kain Endek Dengan Prada

Dikatakan, Air Terjun Tukad Cepung ditutup sementara sejak hampir dua minggu lalu. Penutupan dilakukan akibat akses jalan tertimbun tanah longsor. Menurutnya longsor terjadi karena saluran irigasi subak yang ada di atas tebing bocor ditambah guyuran hujan terus menerus selama beberapa hari.

Selama ditutup sementara, kata Joni, banyak guide dan travel yang menanyakan kapan air terjun Tukad Cepung dibuka kembali. “Kami sebagai pengelola berusaha supaya secepatnya bisa dibuka kembali,” katanya.

Baca juga:  Peralihan Musim, BPBD Bali Petakan Potensi Bencana

Selama ini air terjun Tukad Cepung menjadi salah satu obyek wisata di Bangli yang banyak dikunjungi wisatawan. Per harinya, rata2 wisatawan yang berkunjung sekitar 500 orang. Didominasi wisatawan asing. “Kalau lokal hanya 10 persen,” jelasnya.

Kata Joni, sebelum pandemi COVID-19 kunjungan wisatawan lebih banyak dari sekarang. Rata-rata per harinya mencapai 800 orang. “Setelah COVID turun jadi 150-200 orang per hari. Sejak empat bulan lalu meningkat lagi jadi 500-an per hari,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  TNI Bongkar Rumah Korban Bencana Longsor di Jehem
BAGIKAN