Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Gianyar, Gede Bagiada bersama Anggota DPRD Gianyar Dapil Tampaksiring turun mengecek langsung dampak bencana longsor yang terjadi di Pura Beji Singa di Desa Tarukan Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Kamis (20/7). (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Gianyar, Gede Bagiada bersama Anggota DPRD Gianyar Dapil Tampaksiring, Dewa Gede Agung Pastika, turun mengecek langsung dampak bencana longsor yang terjadi di Pura Beji Singa di Desa Tarukan Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Kamis (20/7). Agung Pastika mengatakan setelah berkoordinasi BPBD Gianyar, perbaikan bangunan fisik pura membutuhkan anggaran dana Rp 300 juta.

Ia mengutarakan akan segera berkoordinasi dengan Bupati Gianyar, Agus Mahayastra, untuk memfasilitasi perbaikan. Pria yang akrab disapa Degunk Melayank ini menjelaskan ia bersama Kabid BPBD telah melihat dan mengecek kerusakan bangunan Pura Beji yang diempon tiga desa adat meliputi Desa Adat Caggan, Desa Adat Pedadaban Pejeng dan Desa Adat Tarukan Pejeng Kaja.

Baca juga:  Semangati Relawan, Bupati Gede Dana Terjun Langsung ke Dapur Umum

“Dengan mempertimbangkan sulitnya membawa material bangunan akibat jalan menuju pura yang terjal, bisa dikalkulasi perbaikan Pura Beji Singa menelan dana Rp 300 juta,” jelasnya.

Dalam sebulan terakhir, Gianyar dihadapkan banyak bencana alam sementara anggaran pemerintah dalam penanganan bencana sangat terbatas. “Akan diupayakan anggaran perbaikan di 2023. Sisanya jika masih kurang akan diupayakan di 2024, yang terpenting segera mungkin Pura Beji diperbaiki sehingga kegiatan upacara di 3 desa adat bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.

Baca juga:  Agus Pande Widura Ditetapkan Jadi Ketum Yowana Paramartha Warga Pande

Bendesa Adat Pedadapan, AA. Gde Dharma menyampaikan terima kasih atas kehadiran Anggota DPRD Dapil Tampaksiring bersama BPBD Gianyar. “Untuk itu kami berharap dewan bersama pemerintah kabupaten mengupayakan biaya perbaikan kerusakan yang terjadi di Pura Beji Singa,” tuturnya.

Senada dikatakan Bendesa Adat Tarukan Pejeng Kaja, Koming Artana. Ia menjelaskan setiap upacara Nyekah dan Ngaben, warga Desa Tarukan Pejeng Kaja, Desa Adat Pedadapan, dan Desa Adat Caggan mengelar upacara ngening, termasuk upacara ngingsah di Pura Beji Singa.

Baca juga:  Judol Marak di Kalangan Remaja, Simak 6 Faktanya

Banyak aktivitas ritual di Pura Beji Singa, sehingga masyarakat berharap agar kerusakan bisa segera diperbaiki. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN