Bawang putih. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kini mengalami defisit persediaan bawang putih. Hal ini diakui oleh Gubernur Bali, Wayan Koster seusai mengikuti Rapat Paripurna ke-31 DPRD Provinsi Bali, Kamis (20/7).

Gubernur Koster, mengatakan satu-satunya kebutuhan strategis di Bali yang mengalami defisit adalah bawang putih. Pihaknya pun telah memanggil Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, untuk mengetahui penyebab kelangkaan bawang putih.

Dari informasi yang didapat, Koster menyebut kelangkaan bawang putih disebabkan karena petani enggan menanam komoditas pangan tersebut. Karena pembeli komoditas pangan lokal ini berkurang.

Baca juga:  BPJS di Tengah Gugatan dan Penghargaan

Penyebabnya adalah harga bawang putih impor dari China lebih murah, sehingga produsen lebih memilih membeli produk impor tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut terus berlanjut, Gubernur Bali asal Desa Sembiran ini, sudah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektar.

Saat ini, Dinas Pertanian sudah menanam bawang putih seluas 200 hektare. “Jadi sekarang kita sudah mulai untuk 1.000 hektare, sekarang baru tanam 200 hektare sampai nanti 1.000 hektare, 3 bulan sudah panen,” terang Koster.

Baca juga:  Hujan Lebat Warnai Ngarebong, Hanya Kain Poleng Kesiman "Dipundut"

Apabila target 1.000 hektare ini sudah bisa dilakukan, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Bali, Gubernur Koster bakal menyetop impor bawang putih dari China. “Kalau bawang putih ini sudah bisa penuhi kebutuhan (masyarakat Bali, red), saya akan lawan, gak boleh bawang putih (impor dari China) masuk lagi ke Bali,” tegasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN