Suasana diskusi saat pergelaran "Tribute to Ida Bagus Anom Ranuara" yang digelar Jumat (21/7). (BP/wulan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (21/7), Festival Seni Bali Jani V menghadirkan pergelaran “Tribute to Ida Bagus Anom Ranuara” di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Hadir dalam kesempatan tersebut, istri Gubernur Bali, Ny. Putri Suastini Koster.

Anom Ranuara merupakan maestro Drama Klasik Bali sekaligus pendiri Sanggar Teater Mini. Dalam pergelaran ini ditampilkan sebuah drama melalui layar berjudul “Surat yang Membakar.” Drama ini berkisah tentang Gusti Patih Jelantik yang diberi mandat oleh raja untuk menyelesaikan soal surat yang akan dibawa oleh Belanda.

Baca juga:  Penutupan FSBJ V, Gubernur Koster Luncurkan Tema Tahun Depan

Anom mengatakan pembuatan film itu dilakukan saat pandemi COVID-19 melanda karena adanya proyek dari Museum Perjuangan Rakyat Bali di Renon. Dalam membuat karyanya itu, pihaknya secara virtual mengirim ke museum tersebut. “Sedikit yang memerankan, kurang lebih 8 orang,” jelasnya.

Ia mengungkapkan film ini sudah dipanggungkan dengan judul Perang Jagaraga. Kemudian dilakukan perubahan susunan kemudian dialihmediakan ke televisi.

Ia mengungkapkan ketika membuat suatu drama, dirinya kerap mengalami kendala kesulitan menemukan pemain dan waktu dalam latihan. Sebab, drama panggung bisa menghabiskan waktu persiapan hingga sebulan karena pergelaran yang dilakukan tidak bisa take ulang seperti pembuatan dalam film. Hal ini menjadikan drama yang dibuat perlu perlatihan yang lebih banyak.

Baca juga:  Festival Seni Bali Jani, Ajang Unjuk Gigi Seniman Muda

Ia pun memiliki harapan dari pembuatan drama klasik teater ini agar setiap penulis atau group kesenian yang tampil disamping menghibur bisa memberikan pendidikan moral pada penonton. (Wulan/balipost)

BAGIKAN