GIANYAR, BALIPOST.com – Sesuai petunjuk Yajamana Karya, palebon istri Raja Gianyar terakhir yang juga bupati pertama, Anak Agung Gde Oka, yakni Ida Anak Agung Istri Mas menggunakan tingkatan madyaning utama. Panitia Karya, Anak Agung Gde Alit Asmara didampingi Anak Agung Gede Bagus Dama Arimbawa, Senin (24/7), menyampaikan puncak palebon menggunakan sarana upakara Lembu Putih dan Bade Tumpang 9.
Sarana ini akan mengantarkan jenazah (layon) Ida Anak Agung Istri Sri Mas dari Puri Agung Gianyar menuju Setra Beng. Alit Asmara mengatakan Ida Anak Agung Istri Mas merupakan istri pertama dari Raja Gianyar terakhir. Untuk itu, panitia karya telah melaksanakan rangkaian upacara mepenebusan.
Dijelaskannya, untuk pengarakan sarana Pelebon dari Puri Agung Gianyar menuju Setra Beng akan dibantu warga dari 4 Desa Adat di Kecamatan Gianyar. Tratag akan dibawa Warga Desa Adat Abianbase, sementara lelontekan dan uparengga akan dibawa Desa Adat Gianyar, dan karangan bunga dan kelengkapan lain akan dibawa oleh Desa Adat Samplangan.
Lebih lanjut dipaparkannya, bade akan diusung warga Desa Adat Bitera dan lembu diusung warga Desa Tegal Tugu secara estafet. Warga yang akan terlibat dalam mengusung sarana palebon lebih dari 1.000 orang.
Ini, termasuk melibatkan 16 Puri Warih Ida Betara Manggis Kuning. Yaitu Puri Agung Gianyar, Bitera, Abianbase, Serongga, Cebang, Lebih, Tulikup, Siangan, Sengguan, Beng, Wanayu, Bedulu, Tegallalang, Batuan, Sukawati dan Batubulan.
Pada rangkaian upacara dalam puncak palebon, dari upacara metetangi sampai nganyut akan dipuput 5 sulinggih. Ini meliputi Ida Pedanda Griya Pitamaha Siangan, Ida Pedanda Gede Kuluan Kemenuh, Ida Pedanda Gde Giri Nanda Sandi, Ida Pedanda Griya Yang Api, dan Ida Pedanda Griya Peniten Tegeh Kawan. (Wirnaya/balipost)