BANGLI, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan angka kemiskinan di Bali mencapai nol persen dalam lima tahun nanti. Pemerintah Daerah di Bali mulai pasang strategi untuk mencapai angka nol persen kemiskinan di Bali sesuai target Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan.
Pemkab Bangli berencana mempercepat menuntaskan kemiskinan ekstrem dengan berbagai upaya. Sementara Klungkung juga tak tinggal diam akan mengoptimalkan dan bedah desa.
Untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Bangli, Bupati Bangli Sang Nyomam Sedana Arta melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) telah memerintahkan Bappeda, para camat, Dinas PMDPPKB, Dinas Sosial P3A beserta stakeholder terkait mengambil langkah-langkah percepatan dan strategis untuk mencapai target 0 persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024, sesuai intruksi presiden.
Sedana Arta mengatakan langkah awal yang dilakukan TKPKD yakni melakukan sosialisasi Inpres Nomor 4 Tahun 2022 tentang tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem pada setiap acara-acara yang melibatkan desa. Sosialisasi ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan langkah semua stakeholder dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bangli.
Beberapa program kolaborasi yang melibatkan lintas stakeholder untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bangli juga dibuat. Pertama adalah kelompok program untuk mengurangi kantong-kantong kemiskinan. Kedua adalah kelompok program untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin dan kelompok ketiga berupa program-program untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. “Ketiga kelompok program ini disinergikan dengan program-program pemberdayaan yang ada di desa,” katanya, Senin (24/7).
Sedana Arta juga menekankan desa agar kegiatan-kegiatan yang didanai melalui APB Desa agar memprioritaskan masyarakat lokal sebagai pelaku utama. Utamanya masyarakat miskin, sehingga manfaat ekonomi kepada warga lokal/masyarakat miskin bisa lebih dirasakan.
Bupati asal Desa Sulahan, Susut itu mengatakan anggaran yang dialokasikan Pemkab Bangli untuk program program penanggulangan kemiskinan kurang lebih sebesar Rp 129 miliar, tersebar di beberapa OPD.
Untuk memantau ketepatan sasaran program pengentasan kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem di kabupaten Bangli, Pemkab Bangli melakukan verifikasi dan validasi secara berkala setiap semesternya melalui musdes dan muskel di masing-masing desa. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi kemiskinan ekstrem yang dilaksanakan pada bulan Juli minggu ke-2 Tahun 2023 melalui musdes dan muskel, hasil verifikasi dan validasi menunjukkan jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bangli sebanyak 245 keluarga. Hasil verifikasi dan validasi tersebut diberikan penanda ke dalam data serta disampaikan hasilnya kepada Tim Sekretariat Satgas Data P3KE.
Sedana Arta mengatakan Pemerintah Kabupaten Bangli akan memastikan bahwa jumlah kemiskinan ekstrem ini akan menjadi sasaran prioritas program penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bangli, melalui kolaborasi program penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali.
Program Bedah Desa
Untuk Kabupaten Klungkung, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sudah komitmen terus menurunkan angka kemiskinan. Salah satu fokusnya adalah melalui program bedah desa. Bahkan, berkat komitmen, konsistensi dan kerja kerasnya bersama OPD, Bupati Suwirta berhasil meraih apresiasi baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat.
Kabupaten Klungkung juga tercatat sebagai kabupaten dengan penurunan persentase penduduk miskin ekstrem di tahun 2022. Penduduk miskin ekstrem turun 1,03 poin dari 1,51 persen ke 0,48 persen. Artinya, menuju nol persen kemiskinan sesuai visi dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan (HPBMD) itu, tinggal selangkah lagi segera tercapai di Klungkung.
Lewat slogan Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif (Gema Santi) Pemkab Klungkung menciptakan berbagai program inovasi. Program Bedah Desa, sebuah program untuk menginventarisir potensi dan permasalahan di desa juga telah dituntaskan. Dimana sebanyak 54 Desa dan 5 kelurahan berhasil dibedah sejak tahun 2016. Salah satu fokus utama, tentu pengentasan kemiskinan, yang bisa dilihat dan ditangani lebih dekat.
“Apa saya kerjakan sejak menjabat sampai sekarang, sudah berdampak riil di desa-desa. Tinggal konsisten dan evaluasi, saya yakin nol persen kemiskinan itu dapat terwujud di sini,” kata Bupati Suwirta, Senin (24/7).
Demikian juga di bidang pendidikan ada program Satu Desa Satu TK Negeri, Gema Arca, Beasiswa KK Miskin dan Angkutan Siswa Gratis. Bidang Kesehatan dicetuskan program KRIS 118, Universal Heatlh Coverage (UHC) guna menjamin kesehatan seluruh warga Klungkung, Ceting Dengan Jus Fe serta program Kasi Nikah. Bidang pemberdayaan digagas Program Hidroponik Masuk Desa, Beri Kail Bukan Ikan, Entrepreneur Masuk Desa, Uyah /Garam Kusamba, Bima Juara dan TOSS serta Gema Tansaplas.
Tidak ketinggalan para buruh panggul dan sopir angkutan umum juga sudah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan yang preminya dibayarkan oleh Bupati suwirta selama setahun dari dana operasionalnya. Sedangkan mengenai Narkoba, Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan penanganan sampah sudah dimuat khusus dalam aturan adat/ awig-awig. Untuk mewujudkan perilaku hidup sehat memberantas penyakit masyarakat Pemkab Klungkung juga telah melakukan pembatasan jam malam dan menutup kafe remang-remang.
Bupati Suwirta menegaskan bahwa seluruh program yang berimbas langsung maupun tak langsung dalam penanganan kemiskinan menuju nol persen, telah berjalan dan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Semua program dibuat bukan semata-mata untuk mengejar penghargaan, namun murni memang dirancang untuk memberikan dampak nyata sekaligus pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. “Kami selalu seiring sejalan dengan visi bapak gubernur. Karena itu memang tujuan yang luhur. Saya selalu berupaya maksimal, untuk berkontribusi mewujudkan kemiskinan nol persen, sesuai Haluan Pembangunan Bali Masa Depan,” tegasnya. (kmb/balipost)