MANGUPURA, BALIPOST.com – Ratusan paduan suara berkompetisi dalam Bali International Choir Festival (BICF) ke-12 yang diselenggarakan di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung. Kegiatan yang melibatkan tiga ribuan peserta ini digelar mulai Selasa (25/7) hingga Sabtu (29/7) di sejumlah lokasi.
Menurut Presiden Bandung Choral Society, Tommyanto Kandisaputra, visi dan misi event ini antara lain membangun paduan suara di Indonesia dan dunia melalui festival paduan suara yang melibatkan kegiatan kompetisi, edukasi, kolaborasi dan konser serta membangun karakter manusia seutuhnya melalui kegiatan seni. “Kami juga ingin membangun persahabatan antar peserta paduan suara Indonesia dan komunitas paduan suara dunia sekaligus menciptakan “mutual networking” yang luas dan akrab. Menyediakan festival di Indonesia yang bertaraf internasional dengan kualitas tinggi, dipercaya dengan juri yang dikenal memiliki reputasi dunia,” ujar pria yang juga menjadi salah satu juri ini.
Direktur Artistik dalam BICF ke-12 ini berharap event ini menyemarakkan pariwisata di Bali secara khusus dan Indonesia pada umumnya dengan membawa paduan suara internasional ke semua festival yang diadakan
Bandung Choral Society di Indonesia. Dijelaskan, Bandung Choral Society merupakan organisasi pelaksana yang pelindung dan penasetnya adalah Komjen Pol. Dr. Petrus R. Golose, Kepala BNN RI yang juga mantan Kapolda Bali.
Ia pun menyampaikan dari sebelas kali melakukan kompetisi ini, terlihat adanya kemajuan dalam seni paduan suara di Indonesia. Peserta yang ikut pun dikatakannya juga terus mengalami peningkatan. Tak hanya dari kota-kota besar, melainkan juga dari kota-kota kecil. “Misalnya, dari Mappi, Wamena, Jember, Tobelo, Halmahera Barat, dan Mahakam Hulu,” paparnya.
“Dengan adanya kompetisi ini, bisa dilihat kemajuan paduan suara di seluruh dunia dan membangun persahabatan sehingga ke depannya mereka bisa menjalin kerja sama dan kolaborasi,” harapnya.
Pujian terkait kualitas paduan suara dari Indonesia juga disampaikan sejumlah juri yang hadir. Salah satunya juri dari Malaysia, Susanna Saw, yang mengaku sangat senang melihat penampilan paduan suara dari Indonesia karena penampilannya yang membawa ciri khas masing-masing daerah. Dari tahun ke tahun, kualitas penampilan paduan suara juga menunjukkan peningkatan.
Hal sama juga diungkapkan Jean Baptiste-Bertrand dari Prancis dan Gene Peterson dari Amerika Serikat. Bahkan Jean mengaku terkejut dengan kualitas paduan suara dari Indonesia saat pertama kali menjadi juri. Ia mengaku sangat terkesan dengan penampilan paduan suara dari Indonesia karena tak hanya memiliki kualitas vokal yang baik, para penyanyi juga mengenakan baju yang unik dan menonjolkan kebudayaan Indonesia.
Sementara itu, Gene Peterson mengaku di negaranya, selalu berupaya untuk mengajak para penyanyi berpartisipasi dalam BICF. Sebab, BICF dinilainya terorganisasi dengan baik dan berkualitas. Kegiatannya juga diselenggarakan di Bali yang merupakan surganya pariwisata, karena didukung keindahan alam dan budaya.
Kategori yang dilombakan di ajang The 12th Bali International Choir Festival 2023 adalah Children’s Choir, Teenager’s Choir, Mixed Youth Choir, Mixed Choir, Female Choir, Male Choir, Senior Choir, Musica Sacra, Traditional Spiritual, Music of Religions, Pop & Jazz, Folksong, Vocal Group, Solo Children, Solo Youth, Solo Adult, Solo Classical Music, Solo Sacred Music, Solo Seriosa Indonesia, dan Solo Popular Music. Selain BICF ke-12 juga digelar Asia Choral Grand Prix ke-2.
Peserta selain berasal dari seluruh Indonesia juga berasal dari luar negeri, diantaranya Filipina, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Sri Lanka, Italia, China, Taiwan, Spanyol, dan Jerman. Untuk juri, ada nama Tommyanto Kandisaputra (Indonesia), Agastya Rama Listya, Ph.D (Indonesia), Jean Baptiste-Bertrand (Prancis), Gene Peterson (AS), Susanna Saw (Malaysia), Lim Ai Hooi (Singapura), dan Mark Anthony Carpio (Filipina).
The 12th Bali International Choir Festival 2023 juga mendapat dukungan dari BNN RI, Pemprov
Bali, Polda Bali, Pemkab Badung, Kapal Api Group, Alesis, Gojek, Bali TV, dan The Jakarta Post. (Diah Dewi/balipost)