Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose (kanan) didampingi Wagub Bali, Cok Ace, usai membuka The 12th Bali International Choir Festival di Kuta. (BP/ken)

MANGUPURA, BALIPOST.com – BNN RI gencar melakukan deteksi, pencegahan, dan penangkalan masuknya 91 new psychoactive substances (NPS) atau zat mengandung narkotika jenis baru. Saat ini yang paling mendapat perhatian serius adalah mencegah beredarnya Fentanyl.

Zat ini efeknya 50 kali lebih kuat dari heroin dan mematikan. Perlu diketahui, Fentanyl merupakan narkotika jenis baru sedang tren dan di dalam regulasi Permenkes No. 4 tahun 2021 masuk narkotika golongan 1.

“Yang saya selalu sampaikan juga tantangan berikutnya adalah new psychoactive substances seperti fentanyl yang terjadi di US (United States). Sudah terdeteksi ada (Indonesia) walaupun belum seperti di sana (US) diracik organizer crime. Di sini baru dikeluarkan oleh farmasi, namun sudah ada dan rehabilitasi di Lembaga Rehabilitasi BNN RI,” ujar Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, usai membuka The 12th Bali International Choir Festival, Selasa (25/7) di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta.

Baca juga:  Desa Adat Kedonganan Seleksi Calon Relawan Anti Narkoba 

Pada kesempatan tersebut, Komjen Golose berterima kasih kepada Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si. yang akrab dipanggil Cok Ace karena selalu setia dan bersama-sama mengumandangkan perang terhadap narkotika. “Kenapa? Karena kita tahu bersama di dunia itu lebih dari 296 juta pengguna narkotika dan di Indonesia lebih 3,6 juta. Kenapa saya selalu menyuarakan ini karena paling banyak adalah generasi muda. Sehingga saya selalu berusaha menekan peredaran narkotika di Pulau Dewata yang kita cintai ini,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Nasional Bertambah di Atas 4.000 Orang

Terkait 12th Bali International Choir Festival, jenderal bintang tiga di pundak ini menjelaskan, BNN RI ada program Sing Against Drugs dan memecahkan rekor di dunia bernyanyi antinarkotika lebih 3,6 juta orang. Sekarang yang hadir 16 negara dan diikuti 4 ribu peserta. “Kita lihat disini bahwa dengan kegiatan ini bisa disampaikan pesan untuk antinarkotika. Salah satu juri menyampaikan justru dari pembicaraan dengan saya tahun lalu, metode kita ini diikuti di Amerika Serikat. Ini namanya soft power approach,” ungkapnya.

Baca juga:  Daerah Ini, Terbanyak Sumbang Tambahan Kasus COVID-19 Juga Sembuh dan Meninggal Harian

Golose mencontohnya bagaimana anak-anak menyanyi antinarkoba, bapaknya minta rehabilitasi. Sampai saat ini pihaknya terus menyuarakan antinarkotika lewat anak-anak dan juga dewasa.

Sementara Wagub Cok Ace menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose yang tidak henti-hentinya menjadikan Bali sebagai panggung menggaungkan antinarkoba. Diharapkan peredaran narkoba di Bali bisa ditekan serendah-rendahnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN