hamil
Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng hingga bulan Juni 2023 ditemukan sedikitnya 120 kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng. Dari jumlah itu, rerata setiap bulannya ditemukan 15 kasus baru.

Kecamatan Buleleng pun paling mendominasi jumlah kasus ada. Para penderita inipun mendapat pendampingan dari aktivis Yayasan Citra Usada Indonesia ( YCUI ), Made Rico Wibawa.

Diakui Riko, kasus baru ini masih didominasi usia produktif 19-34 tahun. Bahkan penularannya Sebagian besar masih melalui seks yang berisiko. “Kurang lebih setiap bulannya ada saja kasus baru. Dari beberapa LSM  dan aktivis yang ada, kita juga memetakan kluster perkembangan kasus per kecamatan untuk lebih mudah terdeteksi perkembangan kasusnya,” ungkap Riko.

Baca juga:  Layani Kedaruratan Saat Nyepi, BPBD Denpasar Siagakan 4 Posko

Terhadap para penderita ini, ia memastikan selalu melakukan program pendampingan untuk pencegahan penularan HIV/AIDS dengan membangun kepedulian dan kesadaran bersama-sama. Salah satunya melakukan pendampingan terhadap para perempuan pekerja, khususnya di kafe hingga warung tuak. “Masih intens pada program pendampingan terhadap perempuan pekerja, baik di kafe karaoke maupun warung tuak. Kita selalu melakukan upaya konsolidasi dan pemeriksaan HIV/AIDS ke lokasi,” terangnya.

Dengan adanya tambahan 120 kasus baru HIV/AIDS ini, secara kumulatif, dari 2000, sudah ada 1.260 orang dengan HIV/AIDS (Odha) yang sudah mendapat pengobatan ARV di sejumlah faskes yang ada di Buleleng. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat, mengingat masih banyak Odha yang tidak memeriksakan kesehatannya ke faskes. (Nyoman Yudha/balipost)

Baca juga:  Biayai Operasional Vaksinasi Massal, Buleleng akan Refokusing Anggaran
BAGIKAN