Warga membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg dalam operasi khusus yang dilakukan Pemkab Badung, Kamis (27/7/2023). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menggelar operasi pasar (OP) khusus Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg di enam titik, Kamis (27/7). Upaya ini guna mengatasi kelangkaan yang kembali terjadi beberapa hari terakhir ini.

Pemkab Badung sendiri mengajukan permohonan 560 tabung Gas 3 Kg kepada PT. Pertamina (Persero) Sales Area Manager Wilayah Bali untuk disebar di masing- masing lokasi OP. Adapun lokasi OP, yakni Area Kantor Camat Petang, Area Kantor Camat Abiansemal, Depan Kantor Perbekel Mengwi, Jaba Pura Puseh/Desa, Desa Padang Luwih, Depan Kantor Lurah Legian, dan area Kantor Kelurahan Benoa.

Baca juga:  Dua Hari Berturut-turut, Bali Masuk 5 Besar Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19 Harian

Kadis Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Made Widiana, mengatakan OP dilaksanakan secara serentak menyasar enam kecamatan. “Di setiap lokasi akan disediakan satu truk atau 560 tabung. kami sudah bersurat kepada PT Pertamina area Bali,” tegasnya.

Menurutnya, gas LPG 3 Kg dijual dengan harga Rp 18 ribu per tabung. Bagi masyarakat yang ingin membeli, membawa fotocopy KTP. “Maksimal pembelian sebanyak dua tabung,” katanya.

Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) setda Badung Made Adi Adnyana mengatakan telah melakukan monitoring gas LPG 3 kg ke lapangan. Hasil monitoring yang dilakukan di wilayah Kelurahan Sading dan Dalung yang mengalami kelangkaan gas 3 kg.

Baca juga:  Karena Ini, Perempuan Asal Guwang Dijemput Petugas Ber-APD

“Terkait kabar kelangkaan gas LPG 3 kg itu, kami memantau ke pengecer dan pangkalan dan memang kosong. Namun hari ini kami kembali turun untuk memastikan pengirimannya,” ujarnya.

Persoalan kelangkaan itu diduga karena distribusi yang tersendat. Pasalnya pada hari Minggu kemarin, tidak ada pengecer yang mendapatkan gas melon. “Jadi beberapa pengecer di wilayah Dalung dan Sading tidak ada didatangkan gas 3 kg oleh pangkalan. Mereka masih menunggu dan rencana hari ini akan direalisasikan,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, masyarakat sudah mulai antri untuk mendapatkan gas melon sejak pukul 09.00 WITA. Antusias masyarakat ini terjadi akibat tingginya harga LPG 3 Kg yang sempat terjadi di Kelurahan Legian.

Baca juga:  Dari WN Spanyol Ditemukan Tinggal Kerangka hingga Tanah dan Air Suci dari Pura Pusering Jagat

Lurah Legian Ni Putu Eka Martini pun membenarkan hal tersebut. Ia menyatakan kelangkaan gas melon memang tidak terjadi, namun harga jual eceran melonjak.

Kenaikan harga tersebut diakuinya terjadi sejak awal Juni 2023. Bahkan pihaknya mengungkapkan, harga per tabung dibanderol Rp 25-30 ribu. “Kami sampaikan itu kepada DInas Koperasi, UKM, dan Perdagangan, sehingga kami mendapatkan informasi Operasi Pasar akan dilaksanakan lagi, hari ini,” ujarnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN