Gubernur Bali, Wayan Koster didamping Ny. Putri Suastini Koster membeli makanan olahan berbahan sorgum atau jagung gembal saat mengunjungi Pasar Gotong Royong, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Jumat (28/7). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka menyambut Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan yang jatuh pada tanggal 2 dan 12 Agustus 2023 mendatang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menggelar kegiatan Pasar Gotong Royong di sisi barat Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Jumat (28/7). Kegiatan yang dilaksanakan selama sehari itu dikunjungi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster.

Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kepada pelaku UMKM yang berjualan di Pasar Gotong Royong. Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster dan Ny. Putri Koster mengunjungi stand dan memborong dagangan yang ditawarkan.

Gubernur Koster membeli sejumlah produk pangan olahan, seperti urutan ayam, saur dan beberapa makanan khas lain yang menjadi favoritnya. Ketua DPD PDIP Bali ini juga nampak tertarik dengan stand yang menjajakan makanan olahan berbahan sorgum atau jagung gembal.

Tanaman ini merupakan salah satu sumber pangan alternatif yang belakangan intens dikembangkan di wilayah Buleleng. Penasaran dengan rasa makanan ini, Gubernur Koster membeli tiga bungkus olahan yang mirip popcorn.

Baca juga:  Puluhan Desa/Kelurahan di Bali Berstatus Zona Merah, Cuma di 2 Kabupaten Ini Nihil

Sementara itu, Ny. Putri Koster memborong pisang, jeruk, jambu biji, dan berbagai olahan makanan serta minuman yang dijajakan di Pasar Gotong Royong. Dengan gayanya yang khas, Ny. Putri Koster menyapa dan melemparkan joke yang mampu mengundang tawa para pedagang dan pengunjung pasar gotong royong.

Pada kesempatan itu, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali ini, mengapresiasi pelaksanaan Pasar Gotong Royong yang digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan. Ia menilai, kegiatan ini merupakan ruang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka. “Ini bagus, pemerintah memfasilitasi agar pelaku UMKM dapat ruang. Apalagi momentumnya pas yaitu menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan,” ujarnya.

Menurut istri Gubernur Koster ini, kegiatan ini tak hanya berdampak positif bagi pelaku UMKM, tapi juga konsumen. Karena mereka dimudahkan dalam memperoleh kebutuhan hari raya. Seperti, janur, pisang, buah-buahan dan jajan khas Bali yang biasa digunakan sebagai persembahan seperti jaje gina, kaliadrem dan lainnya.

Baca juga:  Dibahas, Ranperda Industri Berbasis Budaya "Branding" Bali

Kesempatan itu juga dimanfaatkan Ny. Putri Koster untuk menyosialisasikan sejumah regulasi yang telah dikeluarkan Pemprov Bali. Salah satu yang menjadi penekanannya adalah Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Ia menyampaikan terima kasih karena para pedagang yang berjualan di Pasar Gotong Royong tidak lagi menyediakan tas kresek untuk konsumen. “Ibu lihat sudah bagus, sudah disiapkan tas ramah lingkungan bagi konsumen yang kebetulan tak membawa dari rumah. Ini artinya para pedagang sudah makin sadar,” ucapnya.

Ke depan, ia berharap implementasi Pergub ini dilaksanakan makin optimal dengan mencarikan alternatif kemasan jajan banten yang saat ini masih terbungkus plastik. “Coba ini dipikirkan kemasan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya saat melihat kemasan jaja gina.

Selain menyinggung aturan pembatasan timbulan sampah plastik, wanita yang dikenal memiliki multi talenta di bidang seni ini juga memberi pemahaman tentang pentingnya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali seperti endek, songket dan gringsing. Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak membeli produk tiruan yang menyerupai endek, songket atau motif gringsing. “Untuk selendang, gunakan yang tenun. Cukup punya satu, tak perlu banyak,” sarannya.

Baca juga:  Stagflasi Mengancam, Warga Berpenghasilan Rendah Makin Terjepit

Pasar Gotong Royong Pemprov Bali ini melibatkan 90 pelaku UMKM. Selain menawarkan berbagai keperluan banten, Pasar Gotong Royong juga menggandeng pelaku UMKM di bidang sandang dan kuliner. Untuk kebutuhan sandang, Pasar Gotong Royong memberi wadah bagi pelaku UMKM di bidang tenun tradisional seperti songket dan endek serta atasan ke pura untuk pria dan wanita. Selain itu, di areal Pasar Gotong Royong juga ada stand kuliner yang menjual makanan khas Bali dan makanan kekinian yang menggoyang lidah.

Kegiatan Pasar Gotong Royong mendapat sambutan antusias dari ASN Pemprov dan juga pengunjung Lapangan Puputan Margarana. Mereka membeli berbagai kebutuhan hari raya seperti buah, janur, jajan dan lainnya. Sejumlah pimpinan OPD Pemprov Bali juga hadir mendampingi Gubernur Koster dan Ny. Putri Koster. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN