Petugas mengevakuasi jasad lansia yang ditemukan mengering di atas bebatuan sungai, Batudawa, Karangasem. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga Banjar Dinas Batudawa Kaja, Desa Tulamben, Kubu, Karangasem pada Senin (31/7) geger. Mayat lansia yang sudah mengering ditemukan di atas batu sungai yang mengalir di lingkungan Embung I, Batudawa oleh seorang warga.

Berdasarkan informasi, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga atas nama I Ketut Pica. Ketika itu, Pica hendak mencari pakan ternak di sekitar lokasi.

Pica melihat sosok tubuh tergeletak di atas bebatuan pada aliran sungai. Setelah penemuan mayat itu beredar luas di kalangan masyarakat, salah satu anggota keluarga mengenali jasad yang ditemukan itu.

Baca juga:  Ratusan Anggota BDN Dewata Reuni, Salah Satunya Kepala Rutan KPK

Identitas jasad itu diduga I Ketut Tubuh (71) asal Banjar Dinas Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem. Cucu korban, I Nyoman Rinda mengungkapkan, kakeknya telah pergi meninggalkan rumah sejak 8 Juli 2023.

Kata dia, pihaknya bersama keluarga sempat melakukan pencarian, namun tak kunjung ketemu. Bahkan, sempat dilaporkan melalui kepala wilayah setempat. “Setelah ada penemuan mayat, kami sekeluarga datang ke lokasi penemuan untuk memastikan apakah itu kakek atau bukan. Ternyata benar bahwa mayat itu adalah kakek kami I Ketut Tubuh,” ucap Rinda.

Baca juga:  Karangasem Diguncang Tujuh Kali Gempa

Rinda menambahkan, kakeknya tersebut menderita gangguan jiwa sejak lama. Rencananya, pihak keluarga langsung menguburkan jenazah korban setelah diperiksa oleh pihak kepolisian dan tim medis.

Sementara itu, Kapolsek Kubu, AKP. Ida Bagus Astawa, membenarkan penemuan sosok mayat tersebut. Ia mengatakan posisi penemuan berada sekitar 3,5 kilometer dari permukiman warga. “Kondisi jenasah saat ditemukan sudah mengering di atas bebatuan,” katanya.

Astawa mengatakan belum diketahui penyebab kematian korban. Sebelum meninggal, korban diduga sempat mandi dan mencuci pakaiannya karena di sekitar lokasi ditemukan beberapa pakaian korban yang sedang dijemur.

Baca juga:  Kenali Bahaya Erupsi Gunung Agung, Ini Tips Menghadapinya

“Sepertinya sebelum meninggal korban ini sempat mandi dan mencuci pakaian. Kemungkinan karena lelah korban tiduran di atas batu dan tak sadarkan diri hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan tubuh yang telah mengering,” jelas Astawa. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN