Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengikuti prosesi Groundbreaking Candi Bentar (Pintu Masuk Utama) Kawasan Taman Mini Indonesia yang digelar di Kota Gdansk, Dolina Charlotty Resort, Sabtu (5/8). (BP/Ist)

POLANDIA, BALIPOST.com – Masih dalam rangkaian kunjungan kerja ke Polandia, kali ini Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) berkesempatan untuk mengikuti prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking Candi Bentar (Pintu Masuk Utama) Kawasan Taman Mini Indonesia yang digelar di Kota Gdansk, Dolina Charlotty Resort, Sabtu (5/8).

Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dibangunnya candi bentar Kawasan Taman Mini Indonesia sebagai penghubung antar halaman, yaitu anjungan pura dan anjungan rumah tinggal. Diharapkan Taman Mini Indonesia ini dapat meningkatkan hubungan budaya antara Negara Polandia dan Republik Indonesia, khususnya dengan Provinsi Bali.

Lanjut, orang nomor dua di Bali ini menyampaikan bahwa penduduk Bali yang jumlahnya 4,3 juta jiwa sebagian besar memeluk agama Hindu yang berlandaskakn pada konsep Tri Hita Karana. Yaitu, menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, menjaga hubungan harmonis dengan sesama dan menjaga hubungan harmonis dengan alam lingkungannya. Upacara keagamaan yang dikemas dalam bentuk atraksi budaya hampir setiap hari bisa disaksikan di Pulau Bali. Antara lain, upacara yang berhubungan dengan manusia, yang berhubungan dengan lingkungan, dan upacara-upacara lainnya.

Baca juga:  Karya Pujawali di Mandara Giri Semeru Agung Kasineb

Upacara groundbreaking atau di Bali dikenal dengan nama mendem dasar, merupakan proses awal dari proses pembangunan candi bentar Taman Mini Indonesia. Pada proses ini ditanam batu yang dibungkus kain putih berisi gambar benawang nala (penyu raksasa) yang merupakan simbol dari inti bumi. Batu bata yang dibungkus kain putih yang berisi gambar Padma Bhuana yang merupakan simbol dari 8 penjuru arah mata angin dan 1 di tengah-tengah sebagai pusatnya. Demikian juga ornamen-ornamen yang dipasang dari dasar sampai ke puncak candi menunjukan hirarki kehidupan, dari lapisan bumi yang disimbulkan dengan wujud gajah dan alam atas yang diwujudkan dengan ornamen burung.

Dengan adanya upacara – upacara serta ornamen – ornamen yang ada pada candi bentar, maka candi bentar tidak semata – mata sebagai pintu keluar masuk dari satu halaman ke halaman lainnya yang bersifat estetis, tetapi juga bersifat filosofis.

“Saya ucapan terima kasih kepada Konsul Kehormatan Indonesia di Gdansk, Bapak Miroslav Wawrowski yang telah menginisiasi pembangunan candi bentar di proyek Taman Mini Indonesia. Kepada Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Ibu Anita Lidya Luluhima, Duta Besar Republik Polandia di Indonesia, Ibu Beata Stoczynska, yang telah mendukung terwujudnya proyek ini dan kepada para arsitek Bali, kontraktor, serta semua pihak yang telah ikut berperan mewujudkan proyek yang besar ini, saya mengucapkan terima kasih. Semoga karya monumental ini akan menjadi jembatan budaya yang menghubungkan Bali dengan Polandia khususnya dengan masyarakat Grandsk,” tandas Wagub Cok Ace.

Baca juga:  Badai Helene Menjadi Badai Terdahsyat Kedua AS Dalam 55 Tahun

Sementara itu, Deputi Marshal (Setingkat Wakil Gubernur) Provinsi Pomeranian, Wiesław Byczkowski, menyampaikan bahwa kerjasama antar Indonesia dengan Polandia sudah terjalin selama 7 tahun, dan hubungan kerjasama tersebut semakin erat. Menurutnya, hal itu terbukti dari dibangunnya Taman Mini Indonesia di Polandia. Lebih jauh, ia sangat terkesan dengan dibangunnya anjungan Bali. Dimana Bali sangat terkenal sebagai Pulau Seribu Pura yang terkenal dengan predikat terbaiknya. Untuk itu, diharapkan anjungan Bali dapat menjadi media promosi untuk mendorong masyarakat Polandia berkunjung ke Bali.

Sementara itu, Konsul Kehormatan Indonesia di Gdansk, Miroslaw Wawrowski menyampaikan bahwa candi bentar tersebut merupakan bangunan pertama dari kompleks pembangunan Taman Mini Indonesia yang secara bertahap akan dibangun ke depannya. Yang saat ini telah dibangun anjungan Pura dan Anjungan Rumah Tinggal. Dengan mewujudkan pembangunan yang sesuai dengan tradisi, maka pihaknya telah melakukan kerjasama dengan manajemen Taman Mini Indonesia Indah dan Institut Seni Indonesia. Diharapkan dengan adanya pembanguan dan investasi yang dilakukan, akan semakin meningkatkan kerjasama antara Polandia dan Indonesia, untuk itu diharapkan kerjasama semua pihak dalam melancarkan kerjasama tersebut.

Baca juga:  Bupati Suwirta Buka Porsenides Desa Akah dan Desa Manduang

Dalam sambutan terakhir, dukungan kerjasama yang positif juga muncul dari Duta Besar Indonesia di Polandia, Anita Lidya Luhulima yang mengungkapkan bahwa pertama kali muncul dari Conhor Polandia, yang ingin membangun Indonesia Mini. Pembangunan Indonesia Mini ke depannya merupakan bagian dari upaya mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Polandia sehingga para wisata polandia akan berkunjung ke Indonesio. Hal tersebut, didukung oleh lokasi pembangunan taman mini indonesia tersebut terletak dilokasi strategis yang sering dijadikan tempat untuk menonton konser rock. Untuk itu diharapkan, anjungan pertama yang akan dibangun adalah Anjungan Bali, dapat menarik minat wisata polandia.

Hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar Republik Polandia di Indonesia Beata Stoczynska, Walikota Slupsk, Ustka, Darlowo dan Leba serta Anggota Dewan Perwakilan Pomerania. Acara kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan penandatanganan MoU antara Dolina Charlotty dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dilanjutkan dengan acara nasarin. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN