AMLAPURA, BALIPOST.com – Saat ini memang banyak infrastruktur menuju objek pariwisata mengalami kerusakan. Atas kondisi itu, pelaku pariwisata di Karangasem berharap pemerintah mendukung pembangunan infrastruktur untuk memajukan sektor pariwisata tersebut.
Salah satu anggota PHRI Karangasem, I Wayan Kawayasa, mengungkapkan, saat ini masih terjadi kesenjangan infrastruktur di Karangasem, salah satunya yang ada di Amed dengan wilayah pariwisata lainnya di Karangasem. Kata dia, selama ini pariwisata Amed penyumbang pendapatan asli daerah yang lumayan besar.
Hanya saja, berbanding terbalik dengan kondisi infrastrukturnya, jalan rusak, penerangan jalan minim, trotoar tidak ada, hingga suplai air bersih juga masih minim. “Kondisi ruas jalan disana sudah rusak. Lampu penerangan jalan minim. Bahkan, trotoar pejalan kaki dikeluhkan sebagain besar pelaku pariwisata di sana. Jadi, kami berharap kepada pemerintah agar memperhatikan kondisi ini,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan, Made Audi. Menurutnya, saat ini akses jalan menuju Amed masih sempat, ditambah pohon perindang yang posisinya menjulur ke badan jalan bisa mempengaruhi tingkat hunian di sana.
Pasalnya, travel agent enggan memilih Amed lantaran sulit untuk bisa dilalui bus. “Selama ini alasan travel agent kalau mereka susah untuk menuju Amed jika menggunakan kendaraan besar seperti bus, karena jalan sempit juga banyak pohon perindang yang sulit dilalui,” katanya. (Eka Parananda/balipost)