DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mengharapkan pers bisa berperan aktif berkontribusi dalam pembangunan dan mendorong demokrasi. Ia mengaku sangat penting untuk berkolaborasi dengan pers.
Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, ini mengawali pidatonya dengan menyampaikan permohonan maaf karena tak bisa hadir dalam Dialog Nasional dan Rakernas yang berlangsung Kamis (10/8). Ia juga menyampaikan terima kasih karena telah menggelar jamuan makan malam serangkaian HUT ke-77 Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Rumah Dinas Gubernur, Jayasabha, Denpasar pada Jumat (11/8) malam.
Ia mengatakan selama 3 periode sebagai anggota DPR RI, merupakan kebutuhan pokok untuk bergaul dengan pers. “Kalau sampai pemimpin daerah bermusuhan dengan pers, itu salah fatal. Bukan salah lagi, tapi salah fatal,” tegasnya.
Ia mengatakan sangat penting berkolaborasi dan bergaul dengan pers. Ia mengaku banyak ditolong pers saat menjadi anggota DPR RI. “Karena itu, satu-satunya wadah yang sangat efektif adalah pers. Sejak saya di DPR, sangat intens dengan pers. Apalagi sebagai gubernur Bali,” jelasnya.
Dalam posisi menjalin dengan komunikasi dengan pers, ia mengaku tak memposisikan diri sebagai kepala daerah sehingga hubungan dengan media menjadi cair. Menjelang akhir jabatannya di lima tahun pertamanya memimpin Bali, ia mengaku hubungan dengan media sangat erat. “Mudah-mudahan bisa lanjut ke periode kedua. Atas doa bapak ibu semua,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin yang sebagian besar anggota SPS tersebut.
Selama 5 tahun menjabat sebagai gubernur, ia mengaku tidak pernah berkonflik dengan pers. Sebagai pribadi juga. “Justru saya selalu membangun komunikasi. Jadi pers merupakan kebutuhan yang sangat efektif untuk mengomunikasikan kebijakan-kebijakan yang kami lakukan. Secara umum, hubungan kami dengan pers sangat baik,” paparnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur Koster menerima penghargaan Lontar Awards dan Lestari Awards. Kedua penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi dari SPS. Penghargaan diserahkan Ketua Umum SPS, Januar P. Ruswita didampingi Ketua Dewan Pertimbangan SPS, ABG Satria Naradha. (Diah Dewi/balipost)