PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui UMKM Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, bekerja sama dengan Business & Export Development Organization (BEDO), menyelenggarakan Program Pengembangan Pasar UMKM SUI-SETC. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui UMKM Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, bekerja sama dengan Business & Export Development Organization (BEDO), menyelenggarakan Program Pengembangan Pasar UMKM SUI-SETC. Program ini bertujuan memberi dukungan pengembangan kapasitas dan pasar yang sesuai bagi para pelaku UMKM binaan SETC, serta konektivitas UMKM dengan potensi pasar yang sesuai.

Aktivitas pengembangan pasar dalam program ini bukan hanya terkait pangsa pasar dalam negeri, tetapi juga potensi ekspor, melalui berbagai pameran. Tahun ini, beberapa UMKM binaan SETC berkesempatan mengikuti pameran Wellness Food Japan 2023 yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight dari 2 hingga 4 Agustus 2023.

Baca juga:  Diduga Keracunan Nasi Bungkus, Puluhan Warga Dilarikan ke RSU Bangli

Wellness Food Japan merupakan salah satu pameran dagang industri makanan terbesar di Jepang yang diikuti oleh lebih dari 600 perusahaan dan dihadiri oleh sekitar 40.000 pengunjung setiap harinya. Pameran ini didukung oleh pemerintah Jepang, termasuk Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri, serta Badan Urusan Konsumen.

Sebanyak 5 pelaku UMKM binaan Sampoerna dalam program SETC yang berhasil memenuhi syarat ekspor berpartisipasi dalam pameran bergensi ini. Mereka adalah Bagus Arya Kusuma (Padma Herbal), I Ketut Sumayana (CV Bali Pure), Djono Darmaputera (PD Sahang Mas), Siti Fatimah Febrina (UD Dede Satoe), dan Raulan Togatorop (Alexest Jaya).

Baca juga:  YB9BEN Pimpin ORARI Gianyar Periode 2018-2021

Dalam memaksimalkan kesiapan UMKM dan produk yang ditampilkan dalam pameran, peserta dibekali dengan pelatihan dan pendampingan terkait kemasan serta aturan-aturan mengenai pasar Jepang sejak bulan Mei 2023 lalu.

I Ketut Sumayana, pemilik usaha Bali Pure, mengaku bersyukur memiliki kesempatan berpartisipasi dalam pameran ini. “Ini merupakan kesempatan bagi saya untuk memperkenalkan produk-produk Bali Pure ke dunia internasional. Saya juga berharap mendapatkan pembeli dari Jepang,” ujar Sumayana dikutip dari rilis yang diterima Senin (14/8).

Rasa syukur juga disampaikan oleh pemilik Padma Herbal, Bagus Arya Kusuma. Ia mengatakan, pelatihan yang diberikan SETC dan BEDO selama dua bulan semakin memantapkan langkahnya untuk memasarkan produknya, seperti makanan dan minuman herbal, di luar negeri.

Baca juga:  Dukung Upaya Geliatkan Ekonomi Jatim dan Bali, Gojek Jalin Sinergi dengan BEDO

“Kami dibimbing, diberi banyak masukan dan arahan untuk produk dan sales tools apa saja yang harus disiapkan. Kami berharap hasil kerja keras kami nanti bisa membuahkan hasil, mendapat buyer potensial untuk berkerja sama dengan kami. Terima kasih Sampoerna Untuk Indonesia, SETC dan BEDO Bali,” ujar Bagus yang juga menggeluti usaha makanan dan minuman herbal.

Harapan yang sama disampaikan oleh Djono. “Semoga keikutsertaan saya dalam pameran di Jepang ini berdampak pada penjualan produk-produk Sahang Mas, seperti kopi, di masa mendatang. Semoga produk-produk saya semakin dikenal di dunia internasional,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN