BANGLI, BALIPOST.com – Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, mengapresiasi keberhasilan Gubernur Wayan Koster dalam memimpin Bali lima tahun terakhir. Menurut Sedana Arta selama kepemimpinan Gubernur Koster, banyak hal yang telah dicapai Bali.
Gubernur Koster dengan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali
berhasil membangun Bali melalui 5 bidang prioritas.
Lima bidang prioritas tersebut yang pertama adalah
pangan, sandang, papan. Kedua adalah kesehatan dan
pendidikan. Ketiga berkaitan dengan jaminan sosial dan ketenagakerjaan. Keempat perihal adat, agama, tradisi, dan seni budaya serta yang kelima yakni pariwisata.
Sedana Arta menambahkan keseluruhan pencapaian prioritas pembangunan tersebut tercermin dalam 44 tonggak peradaban penanda Bali Era Baru. “Hal ini sudah dirasakan secara nyata oleh masyarakat luas sebagai bukti nyata keberhasilan kepemimpinan beliau,” kata Sedana Arta kepada Bali Post, Selasa (15/8).
Menurutnya, hal yang terlihat jelas dalam proses pembangunan Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Koster yakni pembangunan harus tetap memberi perlindungan pada alam Bali, penduduk Bali dan budaya Bali. Dalam hal peningkatan investasi Pemerintah Provinsi Bali menggandeng pemerintahan kabupaten/kota.
Di Bangli misalnya, pemerintah provinsi bersinergi dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, yang salah satunya dilakukan dengan menyiapkan ruang-ruang investasi yang selektif untuk menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat
lokal. Strategi peningkatan investasi dilakukan dengan pengembangan wilayah sesuai potensi daerah dengan tetap mengedepankan kearifan lokal sebagai jati diri masyarakat Bali.
Bupati Karangasem, I Gede Dana, menyebutkan kepemimpinan Koster-Ace, sangat memperhatikan Bali, khususnya Karangasem. Pasalnya, selama ini telah melakukan pembangunan infrastruktur di Karangasem,
salah satunya telah penataan Kawasan Suci Pura Agung Besakih. “Pura Besakih sudah ditata dengan baik sesuai konsep Parhyangan, Palemahan dan Pawongan. Kini masyarakat diharapkan benar-benar paham tentang nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di Bali,” ujarnya.
Gede Dana mengatakan, tak hanya telah sukses melakukan banyak pembangunan di Bali, mulai dari penataan Pura Besakih, pengembangan jalan tol, short cut, pembangunan pelabuhan, pembangunan pusat kebudayaan di Klungkung. Akan tetapi, Koster dinilai sudah memikirkan pembangunan masa depan yakni dengan konsep Haluan Pembangunan Bali Masa Depan
100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125.
“Langkah-langkah pondasi yang dibuat sudah sangat luar biasa, sehingga bagaimana tatanan kehidupan era baru sangat luar biasa. Jadi, kita sebagai pemerintah daerah wajib mendukung dan menjaga kebijakan tersebut kedepannya. Jadi, kami lihat jiwa semangat membangun Bali sangat luar biasa sekali,” katanya.
Dia menjelaskan untuk memajukan setiap daerah, pihaknya tidak mempermasalahkan adanya investasi yang masuk ke Bali, khususnya Karangasem. Bahkan pihaknya sangat mendukung invetasi di Bali. Hanya saja, setiap adanya invetasi ini harus mengikuti peraturan yang berlaku sesuai Perda Provinsi Bali maupun Perda Kabupaten serta mengikuti mekanisme
yang benar.
“Kami di Karangasem welcome investasi, hanya saja jangan sampai melanggar aturan dan mekanisme karena semuanya harus berpedoman dengan Perda Provinsi Bali, Perda Kabupaten dan tata ruang warisan budaya jangan sampai dilanggar. Jadi, intinya karena sudah ada aturan maka harus dijaga secara bersama-
sama agar investasi tidak sampai merusak alam
Bali,” tandas Gede Dana.
Wali Kota Denpasar, Jaya Negara, juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Gubernur Koster dan wakilnya Cok Ace yang telah berhasil menuntaskan sejumlah program strategis bagi pembangunan Bali. Karena itu, Wali Kota Jaya Negara atas nama pemerintah, masyarakat dan pribadi menyampaikan rasa terima kasihnya atas kinerja yang dilakukan
Gubernur Wayan Koster pada periode ini.
Jaya Negara mengatakan, capaian kinerja Gubernur Wayan Koster sangat dirasakan bagi Denpasar. Sejumlah pembangunan infrastruktur banyak dilakukan di Denpasar. Bahkan, yang cukup membanggakan, saat pandemi Covid-19 pun masih tetap bisa membangun.
“Ini yang perlu kita apresiasi kinerja Gubernur Wayan Koster,” ujar Wali Kota Denpasar ini.
Dikatakan, sejumlah capaian kinerja Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam lima tahun tatanan Bali Era Baru ini cukup banyak. Bukan saja di bidang infrastruktur, namun juga di lima bidang lainnya yang menjadi prioritas. Misalnya saja, bidang pangan, sandang dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang jaminan aosial dan ketenagakerjaan, bidang agama,
adat, tradisi, seni dan budaya, serta bidang pariwisata.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, dengan penuh apresiasi, mengungkapkan bahwa Gubernur Koster memiliki konsep luar biasa yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang telah mewarnai sejarah Bali selama beribu-ribu tahun. Konsep ini diwariskan, direkonstruksi, dan dihidupkan kembali, sehingga orang Bali merasa lebih bangga dan dikenal di mancanegara.
Bupati Sanjaya juga mengungkapkan, harapannya agar program-program unggul yang telah diperkenalkan oleh Gubernur Koster dan Wakil Gubernur, Tjokorda Arta Ardana Sukawati, dapat terus berlanjut. Dia bahkan
berpendapat bahwa satu periode kepemimpinan saja tidak cukup untuk mewujudkan semua potensi ini.
Ia berharap undang-undang atau aturan bisa mengizinkan tiga periode kepemimpinan jika memungkinkan. Dia menyoroti konsep pembangunan yang linear dan terintegrasi, terutama dalam sektor pertanian, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial tenaga kerja, pelestarian adat, agama, seni, budaya, dan pariwisata. Sanjaya memberi penekanan khusus pada peran Gubernur dalam mendukung pertanian, baik dari hulu hingga hilir, serta perlindungan yang diberikan terhadap sektor ini.
Sementara itu Bupati Gianyar, I Made Mahayastra menambahkan capaian kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Koster-Cok Ace luar biasa. Mulai dari infrastruktur, penguatan desa adat, regulasi dibuat menjadi tonggak-tonggak Bali yang akan bisa berjalan
berpuluh-puluh tahun ke depan. Ini sudah dibuat Gubernur Koster dan ini merupakan sebuah terobosan yang sebelumnya tidak dibuat oleh gubernur yang lain. (tim BP/balipost)