TABANAN, BALIPOST.com – Upacara ngaben Mantan Ketua KPU Denpasar Gede Ray Misno berlangsung di Setra Desa Adat Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Jumat (18/8). Tampak keluarga hingga rekan sejawat ikut mengiringi rangkaian prosesi pengabenan mulai dari rumah duka sampai dengan setra setempat.
Dari pantauan, persiapan upacara pengabenan dimulai sejak pukul 07.00 WITA, dan menuju ke Setra sekitar pukul 08.00 WITA. Rangkaian upacara pengabenan sendiri dipuput oleh Ida Pandita Mpu Dukuh dari Banjar Pangkung Prabu, Desa Delod Peken, tabanan.
Sejumlah rekan sekaligus sahabat terbaik hadir, salah satunya Wakil Ketua Pemuda Panca Marga, Rai Riawati. Rai mengatakan ia sempat tidak percaya akan kabar meninggalnya Ray Misno, karena sehari sebelumnya almarhum sempat datang ke Kantor Yayasan Kebaktian Proklamasi, bahkan sempat berkomunikasinya santai sembari bercanda.
“Dia ini terlihat sehat tidak pernah mengeluh sakit, semoga almarhum mendapat tempat terbaik,” ucapnya.
Saat Hari Kemerdekaan RI, lanjut kata Rai Riawati, ia bersama sekitar 75 orang baik dari yayasan, SMK Wira Bakti, Pemuda Panca Marga dan Monumen Bangsal, memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.
Selain Rai Riawati, rekan almarhum lainnya yang juga datang adalah seniman asal Tabanan Jro Sengap. Jro Sengap mengaku kenal almarhum, baik di KMHDI maupun di lingkungan perkuliahan yakni di IHDN, dimana almarhum sempat juga diperbantukan menjadi dosen di kampus tersebut. “Almarhum ini juga adik kelas kakak saya saat mereka masih kuliah di Malang. Beliau ini tokoh yang sangat berani, boleh dikatakan ‘preman’ gaya aktivis sejak jaman mahasiswa. Tokoh yang berani buka baju jika ada yang mengganggu Hindu dan dipercaya sebagai Ketua Keluarga Besar Mahasiswa Hindu (KBMH) Malang,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ray Misno meninggal saat perayaan Kuningan, Sabtu (12/8) pagi. Banyak yang tidak percaya mantan Ketua KPU Denpasar ini berpulang karena sempat mengucapkan Selamat Hari Raya Kuningan pada rekan dan kerabat lewat media perpesanan sebelum menghembuskan nafas terakhir. Ray diduga meninggal karena serangan jantung. (Puspawati/balipost)