Pangempon Pura Uluwatu dari Puri Agung Jro Kuta, A. A. Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Anggara Kasih Medangsia, Selasa (22/8) adalah puncak pujawali di Pura Uluwatu. Serangkaian pujawali, Senin (21/8) Ida Betara melasti dari Pura Pererepan ke Segara Labuan Sait.

Yang menarik semua atribut bhakti pakelem menggunakan ateibut serba hitam. Di antaranya bebangkit hitam, caru eka sata pekelem ayam & Itik hitam. Termasuk Pulakerti alit mewastra selem atau hitam, dan pedagingan pekelem mewastra selem. Upacara akan dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa.

Usai melasti Ida Betara Luhur Uluwatu & Presanak Ida
mewali ke Pura Luhur Uluwatu. Pangempon Pura Uluwatu dari Puri Agung Jro Kuta, A. A. Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, Jumat (18/8) mengungkapkan puncak piodalan dilaksanakan Selasa (22/8) mulai pukul 10.00 WITA.

Baca juga:  Sejumlah Penerbangan Internasional akan Masuk, Bali Terus Genjot Vaksinasi

Pujawali dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba dari Griya Lebah Abiansemal. Sore harinya prasanak Ida Bhatara katuran kembali ke pura masing-masing.

Saat itu juga dilakukan pujawali di Pura Kulat (masih bagian dari Pura Uluwatu) dipuput Ida Pedanda Gede Made Karang, Griya Tapakgangsul. Semantara malam hari di Pura Parerepan dilakukan nyapsap petapakan Ida Betara dipuput Ida Pedanda Giri Dwijaguna.

Baca juga:  Presiden Jokowi Khawatir Fenomena Medsos akan Gerus Nilai-nilai Agama dan Budaya

Turah Joko menambahkan Ida Bhatara Uluwatu akan nyejer selama tiga hari hingga Jumat (25/8). Selama dua hari dilakukan bhakti pengayar. Pada Rabu disanggra krama Petang, dipuput Ida Pedanda Gede Made Karang dan Kamis bhakti pangayar disanggra krama Abiansemal dipuput Ida Pedanda Giri Dwijaguna.

Upacara penyineban dilakukan Jumat (25/8) mulai pukul 10.00 WITA dilanjutkan ngaturang bendu piduka dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga dari Griya Tegal disanggra umat Hindu di Kecamatan Mengwi.
Untuk itu, umat diharapkan tangkil menyesuaikan diri agar tak terjadi kemacetan.

Baca juga:  WNA di Pecatu Dievakuasi Petugas Medis Gunakan APD, Ini Faktanya

Pangempon dan pangemong pura, menurut Turah Joko, tetap menyiapkan tempat mencuci tangan, dan pengaturan pamuspan.Untuk menjaga ketertiban, jaba dalem pura diprioritaskan bagi persembahyangan pemangku dan sulinggih, sedangkan di jaba tengah untuk masyarakat umum.

Turah Joko juga mengingatkan agar umat yang tangkil tak membawa tempat tirta dari bahan plastik. Termasuk agar tak membawa perhiasan berlebih supaya tak dirampas kawanan kera Uluwatu. untuk menjinakkan kera penghuni Alas Kekeran ini, puri sudah menyiapkan laba khusus sehingga lebih jinak dibandingkan hari biasanya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN