DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Bali harus dijaga bersama. Tidak hanya oleh orang Bali tapi siapapun juga yang berkiprah di Pulau Dewata ini.
“Karena Bali ini milik kita semua. Harus jaga sama-sama. Indonesia tanpa Bali, dunia tidak akan melihat. Ini yang harus menjadi kesadaran bersama,” katanya saat kick off “Kampanye Bali Santhi” yang diinisiasi LSPR Institute pada Sabtu (19/8).
Kampanye ini dikatakan Koster sekaligus bentuk komunikasi yang akan membawa Bali menuju pariwisata berkualitas. Pariwisata Bali yang didorong oleh Perda dan Pergub adalah pariwisata berbasis budaya, berkualitas dan bermartabat. Sehingga wisatawan yang datang adalah segmen wisatawan berkualitas.
Founder dan CEO of LSPR Institute Prita Kemal Gani mengatakan untuk mengembalikan pariwisata Bali yang berkualitas dan bermartabat diperlukan komunikasi yang tepat menyampaikan tentang pariwisata Bali. Oleh karena itu diperlukan duta-duta yang dapat menyampaikan hal tersebut.
Prita mengatakan melalui komunikasi yang baik, wisatawan yang datang akan berkualitas sehingga pariwisata Bali menjadi berkualitas dan bermartabat, seperti harapan Gubernur Bali dan Pemerintah Provinsi Bali. “Yang bisa mengingatkan budaya Bali , kehidupan manusia yang harmonis dengan alam, kehidupan yang menghidupkan Bali, hal hal yang memang perlu disampaikan kepada dunia,” ujarnya.
Kampanye Bali Santhi, adalah Bali yang damai. Untuk itu perlu disampaikan hal yang baik untuk Bali. Banyaknya wisatawan asing berperilaku tidak sesuai menurutnya mungkin karena mereka tidak tahu atau mereka tidak peduli dan bahkan mencontoh yang lain. Oleh karena perlu seseorang yang menyampaikannya.
“Perlu bangkitkan Bali yang santun, damai ,penuh toleransi. Hal itu kembali diingatkan agar pariwisata Bali berumur panjang , tetap diminati masyarakat dunia karena Bali begitu kondusif,” ujarnya.
Rektor LSPR Andre Ikhsano menambahkan, nantinya dari setiap banjar diharapkan dapat mengirimkan satu orang duta untuk selanjutnya dikurasi. Dalam proses kurasi yang terpenting adalah calon duta bisa diandalkan, mengerti tentang budaya Bali. “Setelah dikurasi kami akan memberikan literasi sehingga layak menjadi duta,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)