SINGARAJA, BALIPOST.com – Panjat Tebing merupakan olahraga yang sangat populer tidak hanya di Bali bahkan di Indonesia. Banyak atlet muda berbakat yang telah membuktikan diri mereka di kancah internasional.
Salah satu di antaranya Desak Made Rita Kusuma Dewi. Sosok Desak Rita Kusuma Dewi kini dikenal dunia. Ini berkat prestasinya berhasil merebut tiket Olimpiade Paris 2024.
Perempuan asli Desa Sambangan ini menjadi inspirasi para juniornya di FPTI Kabupaten Buleleng. Sebut saja, Kadek Adi Asih (16), atlet muda asal Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada kini mulai menjajaki ajang internasional.
Terakhir Asih dikirim untuk berlaga di Asian Youth Cup 2023 di Singapura bersama beberapa rekan seangkatannya. Mereka Ni Made Maylia Ardani Putri (16), Ida Bagus Kade Putra Pradika (17), Putu Arya Darma Putra (16) juga dikirim untuk menambah pengalaman di kancah internasional.
Kejuaraan yang digelar pada akhir Juli lalu ini, membuahkan hasil. Asih berhasil naik podium dengan menorehkan peringkat ketiga kategori Speed WR Youth A Putri. Prestasi Asih masih kalah dibandingkan dengan Pemanjat Tebing asal Jawa Timur, disusul atlet Jepang dan Bali di peringkat Ketiga.
Ditemui di sela-sela seleksi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Kota Denpasar. Asih tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa berlaga di ajang Internasional.
Anak Kedua dari tiga bersaudara ini pun kini tengah fokus melakukan latihan agar cita-citanya membanggakan keluarga bisa tercapai. “Saat ini kami masih fokus dulu di seleksi Popnas dan harus memberikan hasil terbaik untuk FPTI Kabupaten Buleleng,” ucapnya.
Peraih bonus tertinggi pada perhelatan Porprov 2022 tahun lalu ini mengakui jika semangatnya berlaga di berbagai ajang turnamen, berkat inspirasi dari seniornya Desak Rita. Komunikasi yang intens bersama Desak menjadi penyemangat untuk juniornya. Bahkan tak sesekali curhatan Asih disampaikan ke Desak Rita. Tidak hanya masalah kejuaraan, masalah pribadi pun Desak selalu memberikan tuntunan kepada Juniornya.
“Pelatih bahkan senior-senior di FTPI selalu mengajarkan kepada kami untuk tidak menyerah di dalam berbagai keadaan, bagaimana harus mencapai hasil yang maksimal dengan perjuangan keras,” ucap perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas ini.
Sementara itu, Ketua Pengcab FPTI Buleleng, Haji Wahjoedi melihat sosok Asih sebagai atlet muda yang tangguh. Terkadang apapun permasalah yang dihadapi selalu berusaha untuk bertukar pikiran, tidak hanya bersama rekan sejawatnya, melainkan kepada pelatihnya juga dilakukan hal serupa.
“Dengan torehan sejumlah prestasi yang diraih Adi Asih, kita meyakini akan mampu meneruskan kiprah menjadi juara dunia dan mengharumkan nama FPTI. Sosok Asih ini unik, pemalu dan rendah diri,” ucap Wahjoedi.
Wahjoedi mengakui saat ini FPTI Buleleng mempunyai banyak pelapis yang sangat mumpuni selain Asih. Hanya saja mereka ini harus diberikan pembinaan dan perlu kolaborasi untuk memberikan hasil yang maksimal. (Komang Yudha/balipost)