DENPASAR, BALIPOST.com – Kenshi Bali Made Bella Jenetty yang turun di nomor randori (tarung) di kelas 50 kg, harus puas merebut juara 2, pada Babak Kualifikasi PON cabor kempo, di Graha ITS Surabaya, 21-25 Agustus. Padahal, di final, Made Bella bertarung meladeni Widia Hanum Batari (DIY) berlangsung seru dan alot, hingga skornya imbang.
Akibat pertarungan diperpanjang pertama, sampai dengan kedua. Namun sayangnya, Made Bella harus mengakui ketangguhan lawannya, melalui kemenangan yushi kachi (penilaian teknik).
Partai lainnya, Gede Sukariasa yang rurun di kelas 70 kg, meraih medali perunggu, sedangkan Tri Yanto/Griselda Nadya, yang turun di embu campuran II/III DAN bercokol di urutan ketiga, bersama dengan kenshi Kaltim.
Kenyatannya, berdasarkan pertimbangan juri, atlet Bali harus melorot dan berada di peringkat keempat.
Atas hasil ini, Bali membawa pulang 1 perak, 2 perunggu (Gede Sukariasa dan embu beregu campuran), serta 1 emas yang dipersembahkan Si Kembar Yerestus Varis Mardi/Erasmus Naris Fendi, di embu berpasangan I DAN. Manajer Tim Fredrik Billy, yang dihubungi, Jumat (25/8), menyatakan, pasca event Pra PON ini, program latihan bakal diintensfikan kembali. Tujuannya, untuk mengincar medali di PON XXI/2024, di Sumut dan Aceh.
“Kami akui sistem double elimination membuat atlet harus melakoni partai yang panjang dan melelahkan” ucap Billy, yang juga Ketua Harian Perkemi Bali ini.
Sementara pelatih Made ‘Dendy’ Mandiyasa, mengemukakan, untuk randori yang merebut tiket PON sampai peringkat 8 besar, sedangkan embu 6 besar. Atlet randori yang lolos seperti Putu Murtiana Dewi (60 kg), dan Luh Putu Sintya Wulandari (55 kg). “Jadi, tim kempo Bali meloloskan 12 nonor pertandingan di PON, dari total 22 nomor yang dipertandingkan pada Babak Kualifikasi,” ungkap Dendy. (Daniel Fajry/balipost)