GIANYAR, BALIPOST.com – Raja Ubud, Alm. Tjokorda Gde Agung Sukawati mendapat Anugerah Tanda Penghormatan Kebudayaan Indonesia berupa Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma yang telah disematkan Presiden Joko Widodo menjelang HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta. Penghargaan sekaligus tanda penghormatan yang didapatkan almarhum tersebut, mendapatkan banyak apresiasi hingga ucapan selamat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Bali, Wayan Koster, Panglingsir Puri se-Bali, hingga tokoh budayawan sampai tokoh pariwisata di Bali menyampaikan apresiasi dalam acara “Malam Apresiasi Pariwisata Budaya Bali”, di Monumen Tjokorda Gde Agung Sukawati yang berlokasi Catus Pata Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud, Gianyar, Jumat (25/8). Panglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati yang didampingi Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Tjokorda Gde Putra Sukawati mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menganugerahi penghargaan tertinggi berupa Bintang Budaya Parama Dharma kepada alm. Tjokorda Gde Agung Sukawati.
Penghargaan tanda kehormatan yang diterima oleh alm.Tjokorda Gde Agung Sukawati dari Presiden RI ini juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpin oleh Gubernur Koster hingga dukungan dari Bupati Gianyar, I Made Mahayastra.
Sementara, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), menyampaikan penghargaan Presiden Joko Widodo kepada alm. Tjokorda Gde Agung Sukawati berupa Bintang Budaya Parama Dharma menjadi kebanggaan Kkta semua, khususnya dari putra dan putri almarhum. Atas penghargaan ini, Wagub Cok Ace menceritakan bahwa alm. Tjokorda Gde Agung Sukawati memiliki tekad yang sangat kuat untuk menjaga Bali dengan tetap mempertahankan budaya Bali di tengah kekhawatirannya terhadap pesatnya perkembangan pariwisata.
“Astungkara kami dari masyarakat pariwisata menyampaikan rasa syukur, karena harapan dan cita – cita alm. Tjokorda Gde Agung telah dijawab oleh Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster. Karena, setelah Bapak Bapak Wayan Koster dilantik menjadi Gubernur Bali, beliau betul – betul memberikan keberpihakan dalam upaya menjaga eksistensi budaya Bali yang ditandai dengan keluarnya kebijakan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, Hari Penggunaan Busana Adat Bali, hingga Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali,” ungkap Wagub Cok Ace. (Kmb/Balipost)