Ratusan siswa SMA/SMK antusias menyambut kehadiran Gubernur Bali, Wayan Koster pada acara “Gubernur Bali Menyapa” yang berlangsung di SMKN 1 Amlapura, Karangasem, Sabtu (26/8). (BP/Ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Ratusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Karangasem sangat kagum dan terinspirasi atas perjuangan hidup Wayan Koster. Waktu kecil berada dalam garis kemiskinan bersama keluarganya di Desa Sembiran, Buleleng, dan kini sukses menjadi Gubernur Bali dengan memiliki visi pembangunan Bali, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Inspirasi dan rasa bangga tersebut didapatkan langsung dari Gubernur Bali, Wayan Koster dalam acara “Gubernur Bali Menyapa” yang berlangsung di SMKN 1 Amlapura, Karangasem, Sabtu (26/8).

Acara dihadiri oleh Bupati Karangasem, Gede Dana. Gubernur Koster yang disambut antusias oleh para guru dan siswa SMA/SMK di Kabupaten Karangasem menyampaikan perjuangan hidupnya untuk keluar dari garis kemiskinan dimulai saat orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai generasi yang ulet, cerdas, dan aktif berorganisasi saat menempuh pendidikan di SD, SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMA Negeri Singaraja sampai mendapat juara umum, kemudian lulus kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1987 dengan gelar Sarjana Matematika.

Baca juga:  Sebelum Meninggal, IB Sunarta Jalani Perawatan di RSD Mangusada

Kemampuan pengetahuan Wayan Koster yang mempuni dengan pengalaman organisasinya sebagai aktivis menjadikan pria kelahiran 20 Oktober 1962 mendapatkan kepercayaan sebagai tenaga honorer dan diangkat menjadi PNS di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Wayan Koster kemudian memutuskan untuk mundur menjadi PNS dengan memulai karier di dunia politik menjadi kader PDI Perjuangan dan terpilih sebagai Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan. Salah satu kebijakan yang diperjuangkan Wayan Koster di DPR RI ialah mampu memberikan keberpihakan terhadap dunia pendidikan di Negara Indonesia dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Ratusan guru dan siswa SMA/SMK di Kabupaten Karangasem memberikan applause tepuk tangan, setelah mendengar Wayan Koster dilantik pada tanggal 5 September 2018 menjadi Gubernur Bali dengan mampu menguatkan desa adat di Bali, melakukan pemajuan kebudayaan Bali, meningkatkan kualitas pendidikan di Bali, dan menciptakan sejarah pembangunan di Provinsi Bali. Diantaranya, Pelindungan Kawasan Suci Besakih, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Pelabuhan Segitiga Sanur – Sampalan – Bias Munjul, Shortcut Singaraja – Mengwitani, Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, Tol Jagat Kerthi Bali, Bali Maritime Tourism Hub, hingga pembangunan Bendungan Sidan dan Bendungan Danu Kerthi.

Baca juga:  Pakaian di Pelangkiran Rumdis Milik Ketua, PN Gianyar Sampaikan Maaf

Gubernur Koster meminta kepada siswa SMA/SMK di Kabupaten Karangasem untuk menjadi anak yang baik, berbakti kepada Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, berbakti kepada leluhur, hormat kepada orang tua dan guru. “Tekunlah belajar, karena hanya ketekunan yang akan bisa menjawab semua persoalan agar Kita bisa survive dan menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat serta Bangsa Indonesia,” pesan Gubernur Koster.

Baca juga:  UNBK SMK Ditunda, Pelaksanaannya Tunggu Ini

Begitu juga, kepada seluruh guru agar menjadi guru yang baik dengan memiliki wawasan yang luas, supaya bisa menjadi guru yang profesional dengan memberikan pengetahuan yang baik dan memadai kepada para siswa. Sehingga pendidikan di Bali akan berkualitas, semakin maju kedepan, dan bisa bersaing untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Kepala Sekolah SMKN 1 Amlapura, Wayan Artana mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Koster yang sudah menyempatkan diri hadir menyapa para siswa di Kabupaten Karangasem. Sekaligus memotivasi dan memberikan inspirasi tentang kehidupan. “Kunjungan Bapak Gubernur Bali juga memberikan para siswa pengetahuan melalui kuis matematika serta berkaitan dengan program Pemerintah Provinsi Bali, dimana programnya sangat dirasakan oleh kita semua, termasuk di dunia pendidikan,” tandasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN