MANGUPURA, BALIPOST.com – Rencana pembangunan jalan lingkar barat Tanjung Benoa, Kuta Selatan, kembali berproses setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan informasi Selasa (29/8), Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kini tengah me-review detail engineering design (DED) proyek tersebut.
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba membenarkan bahwa tender konsultasi perencanaan penyusunan DED pembangunan jalan lingkar barat Tanjung Benoa telah dilakukan pada Agustus 2017. Kini, tahapannya sedang melangkah pada proses review desain.
“Tahun depan kita usulkan penyusunan FS (feasibility study) dan amdalnya dahulu. Belum bisa ke fisik. DED sudah, tapi saat ini kita review,” ujarnya.
Menurutnya, review dilakukan berkenaan dengan rencana awal yang turut mengenai kawasan hutan mangrove. Sebab, berdasarkan hasil koordinasi dinilai sulit untuk mendapatkan izin. “Karena itulah kini dikaji untuk masuk melalui Jalan Telaga Waja dan keluar lewat Jalan Segara Geni,” katanya.
Seperti diketahui, konsultansi perencanaan, penyusunan DED pembangunan jalan lingkar barat Tanjung Benoa juga sudah masuk lelang yang diambil dari APBDP 2017. Nilai pagu paket Rp750.163.900, dan nilai HPS paket sebesar Rp612.846.410.
Bendesa Adat Tanjung Benoa Made Wijaya juga mengakui dahulu sempat ada rencana dari Pemerintah Kabupaten Badung untuk membangun akses alternatif guna memecah lalu lintas di Jalan Pratama. Lokasinya berada di pesisir barat wilayah Tanjung Benoa. Namun hingga saat ini, rencana pembangunan jalan lingkar barat Tanjung Benoa tersebut tidak kunjung terealisasi. (Parwata/balipost)