MANGUPURA, BALIPOST.com – Harga beras sejak 2 minggu ini mengalami kenaikan. Sejumlah pedagang mengakui kenaikan harga ini.
Salah seorang pedagang di Blahkiuh, I Gusti Ngurah Jhon Saputra (23) yang ditemui Rabu (30/8) mengatakan harga beras sekarang per kg nya Rp12.200. “Dari harga awal Rp11.500, Rp11.600, kenaikan nya 600 rupiah per kg,” jelasnya.
Ia menjelaskan harga tersebut untuk beras lokal Bali. Beras premium seperti Beras Banyuwangi dan Putri Ratu juga mengalami kenaikan. Bahkan 2 hari yang lalu, harga beras naik lagi.
Pria asal Abiansemal itu mengungkapkan stok yang ada di toko masih lancar tetapi barang yang datang agak tersendat-sendat dikarenakan harga beras yang naik. “Kalau beras tergantung orderan, kalau kita ke selip di atas 1 ton atau 1 ton di bawahnya,” jelas pria yang sudah 10 tahun berjualan beras itu.
Untuk pembeli, Saputra menjelaskan, konsumen cenderung membeli beras lokal disebabkan harga yang jauh lebih terjangkau ketimbang beras premium. “Untuk pembelian dari masyarakat ada yang eceran juga, kayak ke toko-toko mungkin dagang nasi seperti itu, bisa beli per 25 kg atau per sak,” ungkapnya.
Senada dengan Saputra, Ketut Munak (70) mengungkapkan bahwa dirinya hanya menjual beras lokal. “Kalo 25 kg Rp310.000 dijual, belinya Rp.300.000,” jelasnya.
Beras lokal yang dijual merupakan beras yang dibeli di tempat dagang selip. Ia sendiri ketika membeli beras di dagang selip bisa mencapai 10 karung beras, namun itu juga tergantung dari harga beras. “Mahal sekarang, naik terus. Kalau saya beli beras sekarang, naik lagi Rp5.000,” ucap perempuan asal Blahkiuh itu.
Berbeda dengan Saputra dan Ketut, Gede Nengah Samiada (55) mengungkapkan hanya menjual beras lokal C4. “Per kg di sekitaran Rp13.000, sekarung harganya Rp135.000 dengan berat 24 kg,” ucap pria asal Buleleng ini.
Stok yang ada di toko nya diakui masih tetap lancar. Dikatakannya, kenaikan harga beras menyebabkan konsumen mengurangi pembelian. Biasanya konsumen membeli 3 karung sekarang hanya 2 karung. (Wulan/balipost)