Wagub Cok Ace saat mendatangi rumah alm. Sang Putu Bayu Adi Krisna yang merupakan salah satu korban tragedi lift jatuh yang menewaskan 5 orang karyawan, di Ayuterra Resort, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (2/9) siang. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengunjungi lokasi kecelakaan lift yang menewaskan 5 orang karyawan, di Ayuterra Resort, Kedewatan, Ubud, Bali, Sabtu (2/9) siang. Sesampainya di lokasi kejadian, Wagub Cok Ace langsung menyambangi tempat lift terjatuh, dan dengan teliti melihat langsung mesin lift tersebut.

Ia pun menemui pihak pengelola dan pemilik Resort tersebut. Wagub Cok Ace dalam kesempatan wawancara oleh media menegaskan bahwa semua pihak harus menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang terlebih dahulu.

“Apalagi pihak pengelola tadi menjelaskan bahwa sudah melakukan pemeriksaan berkala khusus terhadap lift tersebut, dan terakhir adalah bulan November 2022 oleh konsultan, belum setahun. Sudah mendapatkan rekomendasi dari Disnaker Prov juga (Dinas Ketenagakerjaan dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali-red) juga. Jadi kita harus benar-benar menelusuri masalah ini,” ujarnya.

Baca juga:  Percepat Pengalihan Layanan ke 4G, Akhir Maret Ini Telkomsel Target Rampungkan 4 Wilayah di Bali

Akan tetapi, Wagub yang juga Ketua PHRI Provinsi Bali ini menyebut akan ada langkah-langkah tegas kepada pihak pengelola jika memang terbukti ada kelalaian. “Tentu sanksi sudah pasti ada jika terbukti ada kelalaian di sini,” tegasnya.

Namun, ia pun mengajak semua orang jangan berspekulasi terlebih dahulu sebelum hasil investigasi dari pihak berwenang keluar. Mengingat, hotel ini juga sudah menjalani rekomendasi-rekomendasi yang ditetapkan Disnaker SDM, seperti rekomendasi atas listrik, box air, instalasi pemadam kebakaran hingga penggunaan lift yang sudah sesuai prosedur. “Jadi sekarang tinggal pihak berwenang yang mencari di mana kesalahannya ini, kita fokus di sini dulu,” imbuhnya.

Ia pun dengan tegas meminta pihak pengelola untuk terus memantau, terutama keluarga korban yang ditinggalkan. “Pengelola juga harus memenuhi hak-hak karyawan tersebut, terutama yang berkaitan dengan asuransi kecelakaan kerja, kita akan pantau itu,” tambahnya.

Baca juga:  Hari Ini, Mayoritas Korban Jiwa COVID-19 Dilaporkan Tanpa Komorbid

Mengenai sanksi sementara, Wagub Cok Ace mengatakan bahwa pihak pengelola sudah berinisiatif menutup sementara hotel tersebut. Dikarenakan pemilik dan karyawan masih trauma dan berduka.

Mereka pun sudah meminta para tamu untuk mencari hotel lain di sekitarnya. “Ini harus dijadikan pelajaran, apalagi wahana seperti itu tidak hanya di hotel ini, hotel lain yang mempunyai fasilitas serupa harus benar-benar memperhatikan, terutama maintenance, jangan sampai kasus seperti ini terulang. Saya atas nama pribadi dan Pemprov Bali benar-benar menyampaikan duka cita yang mendalam atas kasus ini,” ujarnya.

Selepas meninjau lokasi musibah lift, Wagub Cok Ace langsung menyempatkan diri menemui keluarga korban tragedi lift jatuh yang menewaskan 5 orang karyawan. Wagub Cok Ace mendatangi rumah Sang Putu Bayu Adi Krisna. Dengan mata berkaca-kaca, orang nomor dua di Bali itu pun memeluk dan menenangkan orang tua korban yaitu Sang Putu Dharma dan Gusti Ayu Sukerti.

Baca juga:  Kumulatif Pasien COVID-19 Bali Hampir Capai 8.000 Orang, Ini Kontributor Terbanyak Kasus Harian

“Duka cita mendalam atas nama pribadi dan Pemprov Bali Saya sampaikan. Saya hanya bisa bilang kuat saja, meskipun ini menyedihkan,” pinta Wagub yang juga penglingsir Puri Ubud.

Ia juga menyampaikan bahwa 0emerintah tentu hadir dan mengawal kasus ini, sehingga ia minta keluarga terutama orang tua korban untuk sabar menunggu hasil investigasi. “Untuk sementara fokus dulu terhadap upacara adiknya, dan saya tentu akan datang lagi ke sini,” ujarnya.

Ayah korban Sang Putu Dharma menjelaskan anaknya merupakan putra pertama, dan sangat dibanggakan karena ketekunannya bekerja membantu ekonomi keluarga. Ia pun mengatakan bahwa anaknya baru dua bulan bekerja di Ayuterra Resort sebagai pekerja harian atau DW.

Saat ini ia hanya berharap bahwa kasus ini cepat terselesaikan dan upacara ngaben anaknya bisa berjalan lancar. (kmb/balipost)

BAGIKAN