PANEN-Pelaksanaan panen bawang merah di Kelurahan Renon, belum lama ini. (BP/Ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Belum lama ini panen bawang merah dilakukan di Kelurahan Renon, Denpasar. Ada sekitar 9 ton bawang merah yang dipanen di 7 titik lokasi. Namun sayang panen kali ini dihadapi dengan anjloknya harga jual. Sebanyak 9 ton bawang merah hasil panen ini dijadikan bibit untuk pengembangan.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta saat dikonfirmasi, Senin (4/9) mengatakan, bawang merah yang dipanen di Kelurahan Renon direncanakan akan digunakan sebagai bibit untuk ditanam kembali. Hasil panen tersebut tidak dipasarkan langsung.

Baca juga:  Pascapandemi COVID-19, Pertanian Dikhawatirkan Kembali Ditinggalkan

Lurah Renon I Gede Suweca, sebelumnya mengatakan, pelaksanaan panen bawang merah ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan dalam mendukung pengendalian inflasi, khususnya di wilayah Kelurahan Renon. Gede Suweca berharap, kedepannya masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Gapoktan Renon terus berinovasi dalam mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen. Hal ini untuk mendukung kebutuhan masyarakat dalam rangka pengendalian inflasi berkelanjutan.

“Kedepan kami berharap masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Gapoktan Renon terus semangat dalam mendukung kualitas dan kuantitas panen, sehingga mampu mendukung pengendalian inflasi berkelanjutan,” ujarnya.

Baca juga:  Jelang Nataru, Badung Awasi Penjualan Sembako

Sementara itu, harga jual bawang merah di tingkat petani saat ini sentuh angka Rp7 ribu per kilogram. Normalnya petani akan mendapatkan untung jika harga jual mencapai Rp17.000 per kilogram. Hal tersebut diakui salah seorang petani bawang merah, I Komang Suastika. Untuk harga di pasar saat ini mencapai Rp20.000 per kilogram jenis bawang merah Bali Karet. (Asmara Putera/Balipost)

BAGIKAN