Keluarga dari korban musibah putusnya tali sling lift di resort kawasan Kedewatan, Ubud, Sabtu (2/9) mengadakan upacara penetralisir (ngulapin) sesuai kepercayaan Hindu. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Musibah putusnya tali sling lift Ayuterra Resort yang mengakibatkan 5 orang karyawan tewas mengundang banyak komentar.  Bahkan ada masyarakat berspekulasi dan menghubung-hubungkan lokasi tersebut mistis, angker alias “tenget” yang dihuni mahkluk halus dan sebagainya.

Apalagi di lokasi tersebut, sebagian besar tebing dan di bawahnya Sungai Ayung (sebelah barat) dengan debit air cukup tinggi. Karena makan korban jiwa mencapai 5 orang, pihak keluarga melakukan upacara “ngulapin”.

Baca juga:  Gubernur Koster Sukses Naikkan Harga Sewa Aset Pemprov di Nusa Dua

Upacara ini dipercayai umat Hindu agar roh korban tidak gentayangan di TKP, namun kembali pada tempatnya yang layak. Menurut warga sekitar, di bawah bagian barat resort tersebut terdapat palinggih.

Dulu, para petani biasanya “mapag toya” (menjemput air) untuk pertanian. “Dulunya di bawah sana ada palingih dugul, biasanya warga sekitar sering menghaturkan sesajen di tempat itu. Namun semenjak itu lokasi diurug untuk resort, masyarakat tidak lagi menghaturkan sesajen di lokasi,” ujar seorang warga yang tidak mau ditulis namanya.

Baca juga:  Ny. Seniasih Giri Prasta Harapkan Stunting di Badung bisa Terhapus

Bahkan sumber ini mengaku punya sawah di bagian bawah resort.

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN