jumpa pers terkait pengalaman berbelanja di MR.DIY, dipantau secara daring, Selasa (5/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Urusan belanja memang menjadi hal yang sangat digemari para ibu. Bahkan artis nasional, Donna Agnesia dan Indy Barends, pun mengakui mereka cenderung tak kenal waktu jika belanja. Ujung-ujungnya, anak-anak dan suami kerap protes karena lamanya waktu yang diperlukan saat mengantarkan mereka belanja.

Diutarakan Indy Barends, keluarganya yang beranggotakan 4 orang, relatif banyak mau kalau belanja. Jadi, jika pergi ke mal, mereka kerap keluar masuk toko untuk mencari keperluannya masing-masing. “Kami itu kwartet BM, banyak maunya kalau belanja. Kalau urusan paling lama belanja, pasti ibunya. Ini yang kerap diprotes oleh anak-anak dan suami,” ujarnya dalam jumpa pers terkait pengalaman berbelanja di MR.DIY, dipantau secara daring, Selasa (5/9).

Ia pun mengatakan dalam berbelanja harus pintar membagi waktu dan anggaran. “Menjadi seorang ibu itu harus bisa menjadi smart shopper. Kita harus
cerdas memilih tempat untuk memenuhi bermacam-macam urusan anggota keluarga dengan
efektif dan efisien dari sisi waktu, tenaga dan tentunya harus pandai memilih produk berkualitas
namun tetap bisa hemat,” sarannya.

Baca juga:  Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T

Kondisi ini pun diakui pula oleh Donna Agnesia. Namun, dikatakan Donna yang merupakan istri dari aktor Darius Sinatrya, kondisi itu tak lagi dialaminya sejak ada MR.DIY.

Ia mengaku saat berbelanja ke MR.DIY, justru anak-anak dan suaminya juga menikmati waktu belanja karena mereka akan sibuk mencari produk yang diinginkannya. “Jadi kalau dulu, belanja itu harus pergi ke toko satu untuk keperluan ibunya, ke toko lain lagi untuk keperluan ayahnya, kemudian ke toko yang lain untuk beli kebutuhan anak. Kalau sekarang, di satu tempat kita sudah bisa mencari semua keperluan anggota rumah. Jadi lebih hemat waktu dan efisien, apalagi selalu low prices,” ungkapnya.

Baca juga:  Bangkai KMP Yunicee Tak Bergeser di Kedalaman 78 Meter, Jaraknya 1 Km dari Pelabuhan Gilimanuk

Hal ini pun diamini sang suami. Darius mengaku relatif terbantu dengan variasi produk yang ditawarkan toko retail dengan jaringan 3.000 toko di Asia Pasifik ini. Sebab, semua keperluan untuk mendukung hobi otomotifnya maupun keperluan sekolah anak-anak tersedia dengan harga terjangkau.

Disampaikan Presiden Direktur MR.DIY Indonesia, Cyril Noerhadi saat ini pihaknya telah memiliki 600 toko di seluruh Indonesia. Bahkan, keberadaan retail ini merupakan yang terbesar dan terpesat perkembangannya di Indonesia selama kurun waktu 6 tahun terakhir.

“MR DIY adalah salah satu toko retail yang perkembangannya paling pesat. Saat ini ada 600 toko di Indonesia. Di Asia Pasifik, tokonya ada lebih dari 3.000 toko. Di Indonesia ada 20 persen dari total toko yang ada,” ungkapnya.

Baca juga:  Siapkan KTT G20, Setengah Triliun Dialokasikan ke Bali

Produk yang ditawarkan juga bervariasi mencapai 18 ribu item. “Tentu, sebagai toko retail, sasaran utama adalah pelanggan perlu puas dan happy. Caranya always low price, produknya banyak, dan lokasinya terjangkau. Terpenting lagi, semua harga yang ditawarkan sama dari Aceh hingga Papua,” tegasnya.

Ditambahkan Head of Retail Management MR.DIY Indonesia, Hendra Kurniawan, potensi retail secara nasional masih sangat terbuka karena jumlah penduduk Indonesia yang menjadi pangsa pasar mencapai hampir 300 juta orang. Untuk kategori produk yang paling diminati, produk rumah tangga menduduki peringkat pertama. Disusul produk penunjang hobi dan kebutuhan para ayah. Selain itu produk keperluan sekolah dan mainan juga cukup tinggi permintaannya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN