GIANYAR, BALIPOST.com – Hari pertama di Bali, Pj Gubernur Bali, Irjen Pol, Sang Made Mahendra Jaya simakrama dengan Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana dan keluarga Puri Kauhan Ubud di Ubud, Gianyar, Kamis (7/9). Kedatangan Mahendra disambut langsung oleh Ari Dwipayana di depan pemedal Puri, yang selanjutnya diajak berjalan menuju Art Market Jalan Kajeng-Ubud untuk berdialog dengan para pelaku UMKM yang berjualan di sepanjang jalan Kajeng.
Mahedra sempat berhenti di sebuah lapak untuk bertanya pada seorang pedagang di pasar seni. Pedagang menjelaskan tentang situasi pasar yang memang posisinya strategis di pusat keramaian Ubud.
Mahendra menyebutkan sengaja memilih Ubud sebagai tempat kunjungan pertama setelah dilantik menjadi Pj Gubernur karena ingin mengetahui dan mendalami perkembangan pariwisata di Ubud, yang dikenal luas ke mancanegara sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan alam. Dalam kunjungannya, dikutip dari rilis yang diterima, Mahendra mendapatkan penjelasan dari Ari Dwipayana yang juga warga Ubud mengenai karakter utama pariwisata Ubud yang bersandar pada tiga hal.
Pertama, pariwisata Ubud identik dengan pariwisata budaya dan juga pariwisata berbasis alam (eco-tourism dan wellness). Sehingga daya tarik Ubud ini perlu dijaga oleh masyarakat Ubud dan didukung oleh pemerintah daerah. Kedua, pariwisata Ubud berkembang karena disangga oleh UMKM lokal baik dalam bentuk homestay, rumah makan (warung) dan artshop. Sehingga sektor UMKM yang dimiliki masyarakat lokal perlu mendapatkan atensi pemerintah daerah untuk diperkuat dan diberdayakan.
Karakter ketiga dari pariwisata Ubud, kata Ari adalah bersifat self governing community. Sebab, selama ini, masyarakat Ubud mampu untuk mengatur dan mengurus masalah warganya secara mandiri, seperti keamanan, pengelolaan sampah dan lain-lain. Ini terbukti dalam sejarah perkembangan pariwisata Bali, masyarakat Ubud yang pertama kali mendirikan Bina Wisata yang mengelola pariwisata Ubud secara mandiri.
Tapi, karakter self governing community tidak berarti tidak memerlukan bantuan pemerintah. Ari Dwipayana, yang juga Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, berharap karakter pariwisata Ubud dipertahankan. Tapi, Gung Ari juga minta agar Pemerintah melalui masterplan ULAPAN yang dirancang oleh Bappenas, segera diperkuat payung hukumnya, sehingga bisa menjadi instrumen yang kuat untuk menata Ubud dan kawasan sekitarnya.
Setelah mengunjungi Art Market, Mahendra bersimakrama dengan keluarga Puri Kauhan Ubud. Turut hadir dalam simakrama itu Anak Agung Bagus Ari Brahmanta dan Anak Agung Bagus Cahaya Buwana Soeyamataram. Keluarga Puri diwakili oleh Gung Ari Brahmanta mengucapkan selamat bertugas Mahendra Jaya.
Dalam kesempatan itu, Mahendra juga menyampaikan program-program prioritas yang menjadikan arahan Presiden Jokowi kepada para gubernur, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan jelang pemilu, menekan angka stunting, mengendalikan inflasi dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Mahendra juga mengajak seluruh komponen masyarakat Bali untuk ikut “ngerombo”, bekerja sama bahu membahu untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi ke depan.
Merespon hal itu, Ari Dwipayana mendukung sepenuhnya ikhtiar fokus mengerjakan program-program prioritas Presiden Jokowi yang harus diselesaikan pada 2024. Gung Ari juga berharap agar PJ Gubernur mengeluarkan kebijakan berbasis data (data based policy), sehingga betul-betul menjawab masalah secara tepat sasaran. “Ada tiga kata kunci yang penting dalam tata kelola pemerintahan, yakni: partisipasi, transparansi dan sikap responsif,” tegas Gung Ari. (kmb/balipost)