AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah desa di Kabupaten Karangasem warganya mulai mengalami krisis air bersih dampak dari musim kemarau, tidak terkecuali warga yang ada di Desa Seraya Timur. Warga sejak sebulan lalu mulai kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Perbekel Seraya Timur, Made Pertu, mengungkapkan, dari 2.452 Kepala Keluarga (KK) di Seraya Timur, Kecamatan/Karangasem, sebanyak 800 KK mulai kesulitan air bersih. Warga yang kesulitan air tersebar di 5 Banjar, diantaranya Banjar Tanah Barak bagian atas, Banjar Bukit Catu, Banjar Tinjalas, Gili Selang, dan Banjar Tukad Buah.
“Warga kesulitan air bersih sejak Agustus lalu karenakan pasokan air penduduk di cubang (tempat penampungan) pribadi serta umun sudah mulai habis, karena sumber mata juga tidak keluar airnya,” ucapnya.
Pertu mengatakan, atas kondisi ini warga pusing mencari air untuk kebutuhan setiap hari. Kadang mereka harus rela jalan kaki hingga beberapa kilometer untuk dapat air. Ada juga yang memakai motor mencari ke kantor desa. “Masalah kesulitan air bersih susah rutin terjadi tiap tahun ketika musim kemarau tiba, terutama penduduk di bagian atas,” katanya.
Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus I Ketut Arimbawa, mengungkapkan, kalau pihaknya telah memetakan daerah yang berpotensi kesulitan air bersih saat memasuki kemarau. Dari 78 Desa/Kelurahan di Kab. Karangasem, sebanyak 37 Desa berpotensi kesulitan air bersih saat memasuki musim kemarau, diantaranya Kecamatan Kubu ada Desa Ban bagian atas, Tianyar bagian atas, Tianyar Barat bagian atas, Desa Batu Ringgit, Tulamben, Sukadana, dan Dukuh. Sedangkan Kec. Abang ada Datah, Culik Bebandem ada Bhuana Giri. (Eka Parananda/Balipost)