Tim gabungan melakukan evakuasi jasad korban tertimbun longsor di aliran Sungai Kemoning, Karangasem, Senin (11/9). (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Tiga orang meninggal karena tertimbun longsor saat mencari batu padas di wilayah Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, pada Senin (11/9). Mereka yang meninggal ini adalah Kadek Berata (44), Ketut Sueca (40), dan Kadek Pasek (37).

Dua orang lagi selamat dari timbunan longsor, yakni Kadek Berata (34) dan Kadek Suardika (20). Keduanya hanya mengalami luka ringan.

Dari penuturan Suardika, sebelum kejadian dirinya sempat berpikir untuk menghaturkan canang di lokasi menggali. Terlebih lagi hari ini adalah rahinan Kajeng Kliwon. “Hal itu yang ada di benak saya sebelum saya naik ke atas,” ungkapnya.

Baca juga:  Banyak Pilihan Produk, Tiga Hal Ini Harus Diperhatikan Saat Pilih Sunscreen

Namun, pria yang merupakan keponakan dari tiga korban tewas itu mengatakan dirinya tidak ikut menggali. “Sejatinya kelompok yang hendak mencari batu lima orang, tapi hanya empat orang yang menggali batu, satu orang kebetulan libur,” ucapnya.

Suardika mengatakan, sebelum tebing longsor, dirinya ikut naik ke atas di dekat lokasi longsoran. Namun, ia ke atas hanya memberitahu para pamannya agar beristirahat makan dan ngopi ke bawah karena sudah siang. “Saya ikut di atas sekitar 15 menitan,” kata Suardika.

Baca juga:  IBTK Pura Besakih Nyejer 21 Hari

Tiba-tiba tebing langsung longsor dan menimpa para korban yang meninggal. “Saya selamat dengan Kadek Berata karena terpental sampai ke bawah,” ungkapnya.

Korban selamat lainnya, I Kadek Berata, menuturkan kelompoknya baru pertama kali mencari batu padas di lokasi itu. Mereka terdiri dari lima orang yang masih satu keluarga. “Biasanya saya nyari batu di atasan,” ujarnya.

Sementara itu, dari data BPBD Karangasem, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 11.20 WITA. Diduga longsor terjadi karena aktivitas penambangan batu dengan cara manual di bibir sungai.

Baca juga:  Berkeliaran, ODGJ Resahkan Warga Amlapura

Tim gabungan mulai melakukan penanganan sekitar sejam, dari pukul 12.34 WITA hingga 13.30 WITA. Kronologinya, dari data dihimpun, pada pukul 09.00 WITA, para korban ke lokasi untuk melaksanakan penggalian mencari batu padas dengan membuat goa di tebing.

Goa yang dibuat baru sekitar 2 meter dan baru bekerja selama 2 jam. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 11.00 WITA, tanah di atas lokasi berjatuhan dan menimpa korban. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN