Api membakar hutan dan lahan (karhutla) kawasan Gunung Bromo terlihat di Pos Jemplang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur luas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak 30 Agustus itu sekitar 274 hektar dan diduga sumber api akibat suar yang dinyalakan pengunjung. (BP/Antara)

MALANG, BALIPOST.com – Akses di empat pintu masuk yang menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dilakukan penutupan. Hal ini diakibatkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah tersebut.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan bahwa penutupan tersebut dilakukan untuk akses masyarakat yang menuju atau melintas kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. “Penutupan dilakukan untuk proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung. Akses untuk menuju atau melintasi kawasan taman nasional, ditutup total,” kata Septi seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (11/9).

Septi menjelaskan, penutupan akses masyarakat yang akan melintas kawasan taman nasional akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut dilakukan sejak 10 September 2022 pukul 19.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga:  PPP Tolak Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

Menurut dia penutupan akses diberlakukan pada seluruh pintu masuk mulai pada Coban Trisula, Kabupaten Malang, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo dan Senduro, Kabupaten Lumajang.

“Akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang dan masyarakat Desa Ngadas, Kabupaten Malang,” katanya

Ia menambahkan, bagi masyarakat yang akan melintas jalur Malang menuju Lumajang dan sebaliknya yang melewati Poncokusumo dan Senduro, diimbau untuk mencari jalur alternatif lain akibat akses untuk melintas ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan itu.

Baca juga:  Ribuan WNA Miliki KTP Bali

“Bagi masyarakat yang akan melintasi jalur Malang- Lumajang dan sebaliknya, melalui Poncokusumo atau Senduro diimbau untuk mencari jalur alternatif lain,” katanya.

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, terjadi sejak Rabu (6/9) akibat ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Sejak saat itu, akses untuk wisatawan menuju kawasan taman nasional telah ditutup.

Namun bagi masyarakat yang akan melintas dari wilayah Malang menuju Lumajang, dan sebaliknya, masih dibuka atau bisa diakses. Sebagai informasi, wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.

Baca juga:  PVMBG Minta Masyarakat Tak Nekat Daki Gunung Agung

Kemudian, dari Kabupaten Lumajang, serta pada pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penutupan akses

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN