DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang anak asal Dusun Belulang, Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, berinisial KA memiliki kelamin ganda (Hipospadia). Orangtua anak kelahiran 29 Agustus 2012 silam ini sudah berupaya melakukan pengobatan.
Bahkan, mereka akan melakukan tindakan medis di RSUP Prof. I Gusti Ngoerah Gede Ngurah Denpasar. Namun, sejak 2019, jadwal operasinya tak kunjung keluar.
Mendengar kejadian tersebut, Gubernur Bali masa jabatan 2018-2023, Wayan Koster merespons cepat dengan meminta bantuan ke Direktur RSUD Bali Mandara (RSBM), dr. Ketut Suarjaya untuk segera ditangani.
“Pak Wayan Koster WA saya untuk mencari tahu keberadaan anak ini. Beliau (Wayan Koster, red) meminta saya untuk membantunya, kata Bapak Wayan Koster kasihan anak ini,” ujar dr. Suarjaya, Selasa (12/9).
Setelah mendapatkan informasi tentang keberadaan KA, Suarjaya langsung memintanya untuk datang ke RSBM. Didampingi orangtuanya, KA pun datang, Senin (11/9), dan langsung dilakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan oleh tim dokter, akan dilakukan operasi pada 23 September 2023. Sebelum operasi dilakukan, dikatakan Wayan Koster akan menjenguk KA.
“Hasil pemeriksaannya yang telah dilakukan tim dokter kami, anak ini lebih condong ke laki-laki, sehingga operasinya diarahkan untuk menjadikan dia hanya berkelamin laki-laki” ungkap mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini.
Operasi rekonstruksi pasien berkelamin ganda pada KA akan dipimpin dokter spesialis Urologi, yaitu dr. Gede Andre Arda Pratama, Sp.U., didukung oleh spesialis anestesi, spesialis bedah plastik, dan spesialis anak. Ia mengaku operasi pengangkatan kelamin pada anak berkelamin ganda merupakan tindakan operasi pertama kali dilakukan di RSBM.
Pihaknya pun berharap operasi KA bisa lancar dan sesuai dengan harapan. “Tim dokter kami akan bekerja dengan sebaik-baiknya, semoga operasi KA berjalan lancar. Mohon doa restunya,” harap dr. Suarjaya. (Winatha/balipost)