DENPASAR, BALIPOST.com – Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, membuka secara resmi acara Suryaloka yang dirangkai dengan Tourism Talk bertajuk “Fostering Sustainable Economic through Quality Tourism: Unlocking Indian Market potential”, di Graha Tirta Gangga, Lantai 2, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Denpasar, Senin (11/9).
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Dewa Indra mengapresiasi BI terutama Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali yang terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Bali. “Kita kembali saat pandemi Covid-19 melanda, dan juga saat recovery, BI selalu hadir membantu industri pariwisata dan UMKM di Bali,” ujarnya.
Mengenai tema untuk menarik wisatawan India, Sekda Dewa Indra mengaku itu merupakan langkah yang tepat. Mengingat wisatawan dari India. Termasuk salah satu wisatawan terbesar di Bali. Sebelum pandemi Covid-19 tahun 2019, ia mengungkapkan jika wisatawan India datang ke Bali sekitar 374.000. “Pada tahun 2020 dan 2021 tentu mengalami penurunan karena pandemi melanda seluruh dunia. Namun angka tersebut mulai naik di tahun 2022 dan tahun 2023 per 31 Agustus sudah menyentuh angka 288.000 wisatawan. Saya optimis angka tahun 2019 akan terlampaui bahkan melebihi,” tandasnya.
Birokrat asal Pemaron, Buleleng tersebut juga mengaku bahwa India merupakan pasar wisatawan yang sangat potensial untuk Bali. Hal itu dipandang karena kedua pihak mempunyai kultur yang mirip. Jadi, ia sangat yakin jika potensi tersebut bisa dikembangkan dan dinaikkan terus.
“Ini semua tergantung dari semua pihak, baik pemerintah yang dalam hal ini imigrasi sebagai pintu masuk dilanjutkan dengan industri sebagai pintu berikutnya yang memberikan pelayanan prima bagi wisatawan untuk tema besar pariwisata Bali yaitu Quality Tourism,” ungkapnya.
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, R. Erwin Soeriadimadja mengungkapkan jika pariwisata masih menjadi penggerak utama perekonomian Bali. Untuk itu, pihaknya ingin mendorong pariwisata berkualitas atau quality tourism di Bali. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk berkoordinasi mencapai tujuan tersebut.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan quality tourism di Bali agar semakin mendunia utamanya pemerintah daerah, pemerintah kabupaten/kota, asosiasi perbankan dan seluruh insan pariwisata agar menaruh perhatian yang besar untuk membuat kerja sama tidak hanya untuk kebangkitan pariwisata di Bali tapi juga yang terpenting industri derivatifnya dari pariwisata yang mana bisa lebih mewujudkan ekonomi Bali yang lebih kuat, lebih sejahtera dan juga lebih inklusif,” ungkap Erwin Soeriaatmadja.
Apresiasi juga datang dari Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti. Ia mengungkapkan jika agenda Suryaloka dan Tourism Talk merupakan salah satu perwujudan nyata bagi BI untuk berkontribusi di dalam pengembangan perekonomian sektor pariwisata. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terbangunnya sinergi antara pemerintah, akademisi, praktisi, serta para pelaku usaha dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Kami punya program sosial Bank Indonesia dimana program itu sebenarnya adalah bagaimana Bank Indonesia itu bisa berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Destry.
Hadir sebagai narasumber, G.A. Diah Utari, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan update perekonomian Provinsi Bali serta diseminasi hasil survei rutin dan ad-hoc yang telah dilakukan KPw BI Provinsi Bali. Konjen India di Bali, membahas Peluang Peningkatan Kunjungan Wisatawan India ke Bali dan potensi Kerjasama Investasi, Forum Komunikasi Desa Wisata membahas potensi desa, Neeharika Singh yang membahas wisata untuk menarik kunjungan wisman India, dan PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali mengenai tren dan pola perjalanan wisman melalui pelabuhan udara. (kmb/balipost)