Pj Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Ida Setiawati menghadiri Rakernas Dekranas, di Auditorium Istana Wakil Presiden RI, Selasa (12/9). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Ida Setiawati menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dekranas yang berlangsung di Auditorium Istana Wakil Presiden (Wapres) RI, Selasa (12/9). Dalam kesempatan itu, Ida Setiawati didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dekranasda Bali.

Pembukaan Rakernas Tahun 2023 ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum Dekranas, Ny. Hj. Wury Ma’ruf Amin didampingi Ketua Harian Dekranas, Ny. Tri Tito Karnavian, serta 3 Wakil Ketua Harian Dekranas. Yaitu, Ny. Loemongga Agus Gumiwang, Ny. Franka Makarim dan Ny. Yantie Airlangga. Rakernas Dekranas Tahun 2023 dilaksanakan secara hybrid. Dimana, Ketua Dekranasda Provinsi hadir secara luring di Istana Wapres. Sementara, Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia mengikuti kegiatan secara daring dari kedudukan masing-masing. Rakernas mengagendakan evaluasi program kerja tahun 2023 dan membahas rancangan kegiatan tahun 2024.

Baca juga:  Fasilitasi UMKM, Dekranasda Bali Apresiasi Tawaran Mangga Dua Square

Ny. Wury Ma’ruf Amin dalam sambutannya berharap forum ini dapat menyatukan pemahaman, langkah dan tindakan jajaran pengurus Dekranas serta Dekranasda Provinsi, Kabupaten/Kota, agar mampu melaksanakan program kerja yang lebih baik lagi di tahun ini dan tahun berikutnya.  “Semoga kita juga selalu diberikan kekuatan dan kesehatan untuk terus membangun negeri ini dengan melestarikan serta mengembangkan produk kerajinan berbasis sumber daya alam, tradisi dan warisan budaya indonesia yang sama-sama kita banggakan,” ujarnya.

Ia menyambut gembira penyelenggaraan Rakernas Dekranas Tahun 2023 yang mengusung tema “Kriya Unggul Indonesia Maju”. Menurutnya, tema ini menggambarkan aspirasi dan tujuan dalam mengembangkan sektor industri kerajinan yang lebih unggul sejalan dengan visi pembangunan nasional untuk mencapai Indonesia maju.

Masih dalam sambutannya, Wury Ma’ruf Amin juga menyinggung derasnya arus perubahan yang menjadi tantangan bagi industri kerajinan di tanah air. Oleh sebab itu, ia mengingatkan pelaku industri kerajinan mampu beradaptasi dan berinovasi agar bisa menjaga keberlanjutan usaha mereka. Lebih dari itu, ia mendorong penguatan kerjasama lintas stakeholder yaitu pemerintah, pelaku industri kerajinan, akademisi, praktisi, komunitas media dan seluruh elemen masyarakat.

Baca juga:  Ketua Dekranasda Bali: Pariwisata, Pertanian dan Industri Kerajinan Harus Saling Menopang

Lebih jauh ia berharap, melalui forum Rakernas, seluruh jajaran pengurus dewan kerajinan nasional memiliki kesempatan untuk membahas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan industri kerajinan di daerah masing-masing. “Kita akan menjelajahi peluang baru, mendiskusikan solusi terhadap tantangan yang ada, serta merumuskan langkah konkrit untuk mendorong pertumbuhan industri kerajinan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.

Khusus terkait agenda tahun 2024, Wury Ma’ruf Amin memberi penekanan agar kegiatan yang dirancang sejalan dengan program yang saat ini tengah digalakkan pemerintah yaitu Digitalisasi UMKM atau IKM, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia. “Saya minta seluruh peserta berpartisipasi secara aktif. Mari berbagi pengalaman, wawasan, dan gagasan demi mencapai visi bersama untuk mewujudkan industri kerajinan yang menjadi kebanggaan bangsa, berdaya saing global, serta memberikan manfaat nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Baca juga:  Keindahan Kain Tenun dan Kerajinan Khas Bali Digemari Masyarakat Jepang

Sementara itu, Ketua Harian Dekranas Ny. Tri Tito Karnavian melaporkan bahwa Rakernas fokus pada pemaparan program kerja Dekranas tahun 2023 yang telah dan akan dilaksanakan, serta rencana program Dekranas tahun 2024. “Rakernas ini diharapkan menjadi sarana dalam melakukan evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan, serta forum untuk menghasilkan program kerja yang akan diimplementasikan dalam Rencana Kerja Dekranas 2024,” ulasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN