SINGARAJA, BALIPOST.com – Wacana pemerintah Kabupaten Buleleng untuk membangun gerai pasar di Kawasan Pasar Anyar Singaraja mendapat penolakan keras dari puluhan pedagang yang berjualan di pasar itu. Hal ini dirasa akan berdampak pada penghasilan para pedagang yang kesehariannya mengandalkan berjualan di pasar terbesar kedua di Singaraja itu.
Awalnya rencana penolakan dari puluhan pedagang ini akan disampaikan kepada langsung ke Gedung Dewan pada Selasa (12/9). Namun rencana aksi itu batal dilaksanakan dikarenakan para pedagang diajak duduk bersama oleh jajaran Direksi Perumda Pasar Buleleng.
Meski sudah diajak duduk bersama untuk mencari solusi, pedagang pun bersikeras untuk tetap melakukan penolakan pembangunan gerai pasar ini. Salah satu perwakilan Pedagang, Luh Mariatni (38) asal Kelurahan Penarukan mengungkapkan wacana pembangunan gerai pasar ini terkesan dipaksakan oleh Pemerintah Daerah.
Selain itu pembangunan ini juga akan menggusur sejumlah pedagang yang kesehariannya berjualan di Kawasan itu. Menurut Mariatni, yang lebih mengkhawatirkan para pedagang akan merasa tersaingi dengan adanya gerai ini.
Pasalnya gerai akan memberikan harga yang lebih murah kepada pembeli nantinya. “Kami pedagang kecil sudah barang tentu kami akan kalah saing, kalau gerai itu nantinya kan akan menjual grosiran. Kita secara otomatis akan kalah bersaing dengan pemerintah,’ tuturnya ditemui Selasa (12/9).
Pihaknya pun diberikan opsi oleh pemerintah. Namun opsi itupun dirasa belum berpihak kepada para pedagang setempat.
Nantinya jika pembangunan ini berlangsung, para pedagang yang berada di kawasan pembangunan gerai akan dipindah ke lantai dua. Namun saat ini banyak pedagang tidak mau dipindahkan, lantaran kondisi di lantai dua sepi pembeli.
“Sempat ada wacana penggusuran pedagang ikan di selatan gerai yang akan dibangun. Sedangkan untuk pedagang bumbu dan sayur disarankan pindah ke atas. Kami dengan sejumlah pedagang lainnya tidak terima, ini sangat pilih kasih,”ucapnya.
Sementara itu Direktur PD Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng, I Putu Suardhana menjelaskan pembangunan gerai pasar ini bertujuan untuk melaksanakan operasi pasar. Ada 9 bahan pokok yang akan dijual untuk stabilisasi harga pasca inflasi yang terjadi.
Rencananya peletakan batu pertama pembangunan gerai pasar ini akan dilaksanakan pada 17 September 2023 ini. “Sebenarnya ini bukan untuk merugikan pedagang. Pedagang kita bawa ke atas untuk meramaikan juga. Kami sebagai pengelola harus melaksanakan itu, yang terpenting nanti bagaimana harga bisa stabil,” terangnya.
Lanjut Suadhana, saat ini pemerintah Kabupaten Buleleng membangun dua teras pasar. Gerai itu ada di Kawasan Pasar Anyar dan Kawasan Pasar Banyuasri Singaraja. (Komang Yudha/balipost)