Petugas berusaha memadamkan api yang melalap pelinggih Pura Gunung Payung, Kutsel. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Terkait kebakaran Pelinggih Meru Tumpang Telu dan Gedong Unen di Pura Gunung Payung, Desa Kutuh, Kuta Selatan (Kutsel), polisi langsung memeriksa saksi-saksi. Keterangan saksi-saksi melihat terbakarnya sisa bekas canang di tebing balik tembok pura.

Diduga percikan apinya terbang ditiup angin mengenai atap pelinggih tersebut. “Setelah menerima laporan kejadian itu, kami langsung ke TKP,” kata Kapolsek Kutsel Kompol Nyoman Karang Adiputra, Selasa (19/9).

Baca juga:  Dua Tahun Tak Mudik, Diperkirakan Jumlah Pemudik Capai 86 Juta Orang

Dari keterangan saksi, Ketut Cenik Astawa (44), petugas parkir objek wisata Gunung Payung, pukul 14.30 WITA dikagetkan adanya asap mengepul dari areal Pura Gunung Payung. Beberapa menit kemudian datang Munda yang bertugas sebagai tukang bersih-bersih pura. Selanjutnya mereka bersama mengecek ke lokasi.

Setiba di TKP, ternyata kepulan asap berasal dari terbakarnya bekas canang di tebing balik tembok pura. Mereka kaget dan panik karena melihat atap pelinggih Meru Tumpang Telu dan Gedong Unen terbuat dari ijuk ikut terbakar. “Diduga kena percikan api akibat terbawa angin mengenai atap pelinggih tersebut. Dengan adanya hal tersebut saksi langsung menghubungi Kaling untuk menghubungi pemadam,” ujarnya.

Baca juga:  Pembangunan Berkelanjutan Tak akan Tercapai Tanpa Perdamaian

Dua mobil pemadam Pemkab Badung tiba dan api berhasil dipadamkan pukul 16.30 WITA. “Dugaan awal berdasarkan keterangan saksi kebakaran tersebut terjadi dikarenakan adanya dupa yang masih menyala dibuang ke lokasi sampah di belakang pura sehingga membakar bekas canang kering,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN