PAKIS MDA Kabupaten Karangasem, Ni Wayan Murtini. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, memberikan apresiasi atas eksistensi PAKIS selama 3 tahun terakhir saat menghadiri HUT ke-3 PAKIS MDA Provinsi Bali, di Taman Budaya, Art Center, Minggu (17/9). Mahendra Jaya minta PAKIS berperan dalam mencapai nol persen angka stunting di Bali pada 2024.

Paiketan Krama Istri (PAKIS) MDA Kabupaten Karangasem, Tabanan dan Denpasar bergerak. PAKIS Karangasem mendorong untuk membuat pararem tentang stunting di masing-masing desa adat yang ada di Bumi Lahar itu.

Manggala PAKIS MDA Kabupaten Karangasem, Ni Wayan Murtini, Rabu (20/9) mengungkapkan, langkah yang dipersiapkan oleh Paiketan Krama Istri Karangasem untuk mendukung penekanan stunting adalah, melakukan koordinasi dengan OPD terkait,
sehingga jelas mendapat info target sasaran
stunting di Karangasem. Murtini mengatakan, selain itu pihaknya juga berupaya untuk terus meningkatkan peran serta krama istri di desa adat agar dibuat pararem
tentang stunting di desa adat.

Baca juga:  Tekan Angka Stunting, Kodam IX/Udayana Bangun Dapur Sehat

“Karena melalui pararem ini PAKIS memiliki landasan berbuat dengan prajuru desa adat di masing-masing
desa,” ujarnya.

Dia mejelaskan, krama istri ke depannya perlu mendapat pendidikan tentang stunting SBG bahan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Kemudian konseling pranikah yang ditekankan pada penurunan stunting perlu mendapat bahasan dengan lembaga terkait, mulai desa adat PHDI, dan catatan sipil. “Jadi, kami dari Paiketan Krama Istri mendukung pemerintah
menekan angka stunting di Karangasem ke depannya,” tegasnya.

Paiketan Krama Istri (PAKIS) MDA Kabupaten Tabanan siap mendukung berbagai upaya (kegiatan) yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten Tabanan dan dinas terkait dalam upaya menurunkan angka stunting. Seperti ditekankan Manggala Pakis Kabupaten Tabanan IGA Made Murniati, pihaknya dalam waktu dekat berencana melakukan koordinasi dan komunikasi lebih
lanjut dengan pemerintah daerah Kabupaten Tabanan khususnya dinas terkait agar nantinya dalam tiap kegiatan upaya menurunkan angka stunting, anggota PAKIS bisa ikut dilibatkan.

Baca juga:  PAKIS Klungkung dan Bangli Tangani ”Stunting” Lewat Desa Adat

Apalagi dikatakan IGA Murniati, jumlah anggota PAKIS di Kabupaten Tabanan cukup banyak, lantaran memiliki jumlah desa adat terbanyak. “Tentu kami siap ikut turun memberikan edukasi pada masyarakat, jumlah anggota kami banyak tersebar di 10 kecamatan, ditambah 333 desa adat. Ini yang akan kami sinergikan pada
pemerintah daerah dan instansi terkait, bersama-
sama menurunkan angka stunting,” terangnya, Rabu (20/9).

Murniati menambahkan meski masih berusia sangat muda, keberadaan PAKIS di Kabupaten Tabanan sudah terus bergerak turun ke masyarakat. Meski masih terbatas dan baru dilakukan di Kecamatan Selemadeg saja, namun ke depan dengan semangat para anggota,
keberadaan PAKIS ini bisa memberikan edukasi
menyasar sejumlah wilayah.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Tabanan telah menetapkan 22 desa lokus sasaran utama penurunan angka stunting. Hal ini sebagai komitmen percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabanan dimana dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, angka prevelensi stunting 8,2 persen, atau satu dari lima kabupaten di
Bali yang masih menyisakan angka prevelensi
diatas 8 persen.

Baca juga:  Lima Kabupaten/Kota Dominasi Tambahan, Puluhan Kasus COVID-19 Berasal dari Kabupaten Lain

Selain itu, juga gencar menjalankan program inovatif bernama “Semara Ratih” yang di dalamnya juga memiliki Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) sebagai komponen kunci. Program ini dirancang untuk mencegah stunting sejak dini, bahkan sebelum seorang ibu hamil.

Kebijakan program Pemerintah Provinsi Bali dalam menangani stunting juga didukung oleh PAKIS MDA Kota Denpasar. Manggala PAKIS Denpasar, Jro Parijata yang dikonfirmasi, Rabu (20/9) mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan PAKIS Bali dalam penanganan stunting.

Dalam upaya tersebut, pihaknya juga akan
berkolaborasi dengan sejumlah komponen masyarakat lainnya. Karena dengan kolaborasi ini semua program bisa akan terlaksana. “Kami akan mengikuti kebijakan dan program PAKIS Bali dalam setiap kegiatan, termasuk dalam penanganan stunting di Denpasar,”
ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN