GIANYAR, BALIPOST.com – Masyarakat Gianyar dihebohkan beredarnya sebuah postingan Instagram yang menyebutkan seorang siswi SMKN di Ubud, melakukan tindakan asusila. Kapolsek Ubud, Kompol Made Uder ketika diminta konfirmasinya Kamis (21/9) mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya penyelidikan setelah viralnya video itu.
Personel Polsek Ubud sudah mendatangi sekolah, Selasa (19/9), untuk memastikan kejelasan pelaku yang diduga siswa di sana. Polisi juga meminta keterangan dari pihak sekolah.
Siswi yang diketahui berinisial WR itu sudah tamat pada Juli 2023. Informasi yang dikumpulkan Polsek Ubud video asusila itu terjadi di tahun 2020. “Baru saat ini video tersebut dimunculkan ke publik, mungkin motif pelaku menyebarkan video ini untuk memeras korban,” ucap Kompol Made Uder.
Indikasi pemerasan tersebut dilakukan dengan cara memanfaatkan ketakutan korban. Polisi juga telah meminta keterangan korban.
WR yang merasa tidak pernah melakukan tindakan asusila seperti yang dimaksud oknum yang hendak memerasnya tak meladeni ancaman pelaku. Sehingga diduga dibuatkan berita hoax yang disebar di media sosial.
Pihak sekolah juga telah menyarankan korban supaya melaporkan peristiwa pengancaman dan penyebaran berita hoax tersebut ke Polda Bali.
Kompol Made Uder menegaskan korban juga mengaku sempat dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh seseorang. Dalam pesan tersebut, orang itu meminta uang dengan ancaman akan menyebarkan video asusila di medsos.
Kini Polsek Ubud masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami sudah kita datangi, kami sedang mendalami kasus ini,” jelas Kompol Uder. (Wirnaya/balipost)