Sampah sudah menurun volumenya di TPA Regional Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak 12 desa di Kabupaten Bangli sudah punya tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R). Keberadaan TPS3R tersebut diklaim mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli Putu Ganda Wijaya menyebutkan 12 desa yang saat ini sudah punya TPS3R yakni Dausa, Bantang, Daup, Selulung, Belantih, Mengani, Ulian, Awan, Sekaan, Belancan, Tiga dan Pengotan. Semua TPS3R tersebut beroperasi. “Beroperasi semua. Di sana pengelolaan sampah berbasis sumbernya,” kata Ganda, Minggu (24/9).

Baca juga:  TPA Peh Kaliakah Lakukan Perluasan Zona

Keberadaan TPS3R di Kabupaten Bangli direncanakan bertambah. Ganda mengungkapkan terdapat empat desa yang akan diusulkan mendapat bantuan pembangunan TPS3R tahun 2024. Yakni Desa Pengejaran, Desa Batur Utara, Batur Selatan (Banjar Yeh Mampeh) dan Desa Yangapi. Usulan diajukan ke pemerintah pusat melalui DAK Reguler. Untuk bisa mendapat bantuan TPS3R, salah satunya syaratnya yakni desa harus menyiapkan lahan untuk mendirikan bangunan TPS3R.

Baca juga:  Desa Adat Undisan Kelod Cetak SDM Berkualitas

Pihaknya sangat berharap semua desa di Kabupaten Bangli bisa punya TPS3R. Pembangunan TPS3R bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah. Di TPS3R, sampah dikelola dengan dilakukan pemilahan terlebih dahulu.

Menurut Ganda keberadaan TPS3R di Bangli efektif mengatasi masalah sampah. Berdasarkan data yang dimilikinya, pada semester awal tahun 2023, keberadaan TPS3R mampu mengurangi volume sampah ke TPA hingga 19 persen. Sedangkan pada tahun 2022 hanya 17 persen. Selain itu pengelolaan sampah juga meningkat dari sebelumnya 50 persen di tahun 2022 kini menjadi 61 persen. “Dengan adanya TPS3R membantu peningkatan neraca pengelolaan sampah di Bangli berdasarkan Jakstrada (kebijakan dan strategi pengelolaan sampah daerah),” pungkasnya. (Dayu Swasarina/balipost)

Baca juga:  Terganjal Ini, Anggota DPRD Baru Keluhkan Tak Dapat Hibah
BAGIKAN