Presiden Joko Widodo. (BP/kmb)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo mengingatkan pers arus utama tetap pada integritasnya menjaga kejernihan informasi. Pers dengan karakter dan kode etik jurnalistiknya hendaknya tidak terjebak dalam persaingan medsos mengejar berita sensasional demi viral.

“Pers hendaknya tetap kredibel dan berintegritas. Walaupun dunia pers tidak baik-baik saja, pers hendaknya berpijak pada fakta dan menjaga integritas,” ujar Jokowi saat meresmikan Pembukaan Kongres XXV PWI di Istana Negara, Senin (25/9).

Baca juga:  Pilkada 2024, PDIP Buka Opsi Koalisi dengan Gerindra dan Golkar

Presiden mengakui di tengah cepatnya transformasi teknologi digital, pemerintah memang lambat dalam merumuskan regulasinya. Namun langkah untuk membuat payung hukum yang holistik untuk menekan dampak cepatnya transformasi teknologi sudah dilakukan.

Presiden menegaskan pemerintah tak ingin teknologi ini membunuh atau sektor lain. “Teknologi hendaknya bisa diarahkan untuk memperkuat pertumbuhan semua sektor,” ujarnya.

Presiden pada kesempatan yang sama juga mengatakan kini negara maju mengkhawatirkan dampak Artificial Inteligence (AI). Bahkan isu AI ini dibahas secara khusus pada G20 di India.

Baca juga:  Lawatan ke Vietnam, PWI Bahas Tantangan Media dengan VJA

Terkait Hari Pers Nasional 2024, Presiden menawarkan di IKN.

Kongres XXV PWI 2023 setelah dibuka Presiden Joko Widodo akan dilanjutkan di Bandung, Jawa Barat hingga 26 September. Agenda utamanya pemilihan Ketua Umum PWI Pusat. (Dira Arsana/balipost)

BAGIKAN